Amplop berwarna merah muda dibuka perlahan olehnya. Perlahan dikeluarkan 2 lembar kertas putih yang penuh dengan tulisan tangan. Sejenak menghela nafas lalu dia mulai menelusuri kata demi kata, kalimat demi kalimat, satu persatu dengan seksama. Ada senyum tersungging dibibirnya, kadang sesekali menutup mulut dengan tangannya, dan kadang diam dengan wajah serius.
Tak bisa dipungkiri bagaimana perasaannya saat membaca surat dari seseorang yang sedang mengisi hatinya. Hatinya bahagia, dan sesekali terucap dibibirnya sebuah nama. Nama seorang lelaki yang lebih memilih untuk menulis dan mengirimkan ungkapan perasaanya melalui lembaran surat. Mereka hanya bertemu dua kali, saat pertama disuatu acara dan kemudian suatu kebetulan berjumpa di sebuah kegiatan amal.
Ini adalah surat pertama yang diterimanya, dimulai dengan ucapan salam dan doa. Begitu rapi tertata tulisannya, berisi kalimat pujian dan ungkapan perasaan kasih sayang dan cinta terhadapnya. Lelaki itu jatuh cinta dengannya sejak awal bertemu. Begitu mengagumi sejak melihatnya tampil di acara mengalunkan suara merdunya. Lelaki ini terpesona dengan tampilannya yang tertutup dan wajahnya yang sederhana namun berseri. Ia pun memiliki rasa yang sama namun tak mempunyai keberanian untuk lebih jauh berpikir.
Isi surat itu begitu menyentuh perasaannya, potongan ayat-ayat Allah yang disematkan sang lelaki dideretan kalimat surat membuatnya mengucapkan kalimat pujian atas kepada Sang Maha Penyayang. Lelaki itu memintanya untuk menyempurnakan ibadahnya, memintanya untuk menjalani hidup bersama selamanya.
Surat berwarna merah muda itu tersimpan rapi di dalam kotak kayu disudut meja riasnya. Dia begitu bahagia hidup dengan lelaki itu, juga bersama tiga buah hatinya. Semua hal yang diungkapan sang lelaki didalam surat saat ini menjadi nyata baginya. Surat pertama sekaligus surat yang membuatnya menjadi pasangan cinta si lelaki. ❤
#ceritapendek
#belajarmenulis
#tantangan1day6
#temasuratcinta
#onedayonewrite
#rumbelmenulisipsamkabar
#komunitasipsamkabar