Kamis, 30 September 2021

Digitalisasi dan Perempuan

 

Pictured by Canva


Digitalisasi dan Perempuan

Sayembara Catatan Perempuan

Perempuan di Era Digital



  Mengusung tema yang juga menarik tentang peran perempuan di era digital yang saat ini sudah berlangsung, Ibu Profesional mempunyai peran dalam mengembangkan kemampuan para perempuan, ibu dan calon ibu, untuk melek teknologi. Mengapa? Karena diharapkan agar para perempuan dapat berperan aktif dan menjadi bagian dari perkembangan teknologi dari rumah untuk dunia luar, yang setiap waktu mengalami perubahan.


***


Mengapa Harus Mengikuti Perkembangan Teknologi?


  Mengikuti perkembangan teknologi saat ini bisa dibilang suatu keharusan bagiku, meskipun bukan suatu kewajiban. Begitu cepatnya teknologi setiap saat mengalami perubahan, peningkatan dan perkembangan, sehingga jika kita tidak mau menyisihkan waktu untuk mencoba mengetahuinya, bisa jadi kita akan selangkah berada di belakang orang-orang yang update.


  Saat ini, bisa kita lihat bahwa rata-rata segala sesuatu yang awalnya dilakukan secara manual, pelan-pelan sudah mulai beralih ke arah digital -- sudah mulai menggunakan teknologi yang tentu saja akan lebih membantu aktivitas-aktivitas dengan lebih mudah dan cepat.


  Alat komunikasi seperti televisi dan komputer yang awalnya sangat sederhana, saat ini mulai banyak bertebaran merk, jenis, tipe dan spesifikasi yang setiap saat akan selalu mengalami upgrade kemampuan sajinya demi menyesuaikan perkembangan dunia.


 Mungkin juga bisa kita mengingat bagaimana awal mula adanya telepon kabel, pager, lalu beralih ke handphone atau telepon genggam, kemudian berkembang lagi dengan munculnya istilah smartphone atau telepon seluler pintar, dan diikuti kemunculan tablet. Ini menunjukkan bahwa perkembangan teknologi secara digital juga sejalan dengan adanya pemenuhan kebutuhan manusia untuk berkomunikasi.


   Maka jika tidak ingin ketinggalan informasi maupun berita yang sedang terjadi saat ini, tak ada salahnya untuk kita belajar dan mengikuti perkembangan teknologi digital. Paling tidak, kita menyesuaikan juga dengan kebutuhan yang sedang kita perlukan.

  


Pemanfaatan Teknologi Digital bagi Perempuan


   Mungkin tidak semua teknologi digital yang diperlukan untuk kita sebagai perempuan. Tapi mempelajari atau sekedar tahu sepertinya sah saja, agar kita tidak terlalu ketinggalan. Apalagi di saat sekarang ini, yang mana segala sesuatu sudah mulai banyak dilakukan secara online. Aku sendiri pun merasakan manfaat dari teknologi digital itu sendiri.


  Teknologi digital akan tepat dan bermanfaat jika benar-benar tepat dan sesuai juga pengguna dan penggunaannya. Peran perempuan di era digital saat ini bisa dibilang sudah bukan hal yang biasa, karena banyak sekali membantu dan memberi manfaat.


Komunikasi


   Dalam melakukan komunikasi, saat ini bercakap bukan hanya dilakukan dengan sambungan telepon biasa, namun aku bisa memanfaatkan aplikasi berbicara juga mengirim pesan dengan adanya sambungan internet. Aku pun bisa bercakap sambil melihat lawan bicara dengan sambungan video calling. 


   Tak cuma untuk bercakap antara dua orang, tetapi beberapa aplikasi komunikasi melalui media sosial membuat kita bisa saling berbagi informasi dengan banyak orang. Contohnya, seperti mengadakan live streaming talkshow, webinar, atau yang saat ini juga sedang trend yaitu berjualan secara live. Aplikasi yang digunakan Bayangkan, orang dari manapun bisa terhubung secara langsung dan bersamaan, dan bisa sama-sama mendapatkan manfaat.


   Di Ibu Profesional, komunikasi digital ini sangat penting dan selalu digunakan dalam penyampaian informasi, perkuliahan juga sharing ilmu dan pengetahuan. Bukan hanya pada penggunaan aplikasi percakapan dan perpesanan, Website dan Email, serta media sosial semacam Facebook dan Instagram pun menjadi sarana berkomunitas. Kemudian bertambah pula dengan adanya aplikasi khusus menyelenggarakan meeting atau pertemuan dan pembelajaran secara online seperti aplikasi Zoom, Microsoft Teams, Streamyard, juga Google Meet. Betapa teknologi komunikasi digital semakin mempermudah kita untuk bertatap muka, belajar dan berkumpul secara virtual. Apalagi saat pandemi seperti ini, yang intensitas penggunaannya makin pun meningkat.


Aplikasi Digital Gambar, Foto dan Video


   Selain komunikasi, teknologi digital yang aku rasakan manfaatnya adalah seputar penggunaan aplikasi foto dan video. Dimana sekarang ini, foto dan video sudah pasti selalu digunakan untuk mendokumentasi sebuah kegiatan maupun sebagai kenangan. 


   Jika dahulu aku hanya sekedar membuat foto dan video saja, sekarang tak hanya gadget-nya yang mampu memberikan banyak opsi dalam mengambil foto dan video, namun kita sebagai pengguna gadget telah banyak diberi kemudahan oleh teknologi digital ini untuk membuat foto dan video lebih baik dan bagus lagi. Yap, aplikasi editing sudah tidak asing lagi saat ini. 


  Begitu pula dengan digital art, dimana menggambar dan membuat sesuatu desain melalui sebuah aplikasi menjadi salah satu sarana dalam menghasilkan karya sesuai kebutuhan, misalkan membuat flyer.


   Mengenal bagaimana membuat gambar,  editing foto dan video menggunakan aplikasi juga sangat membantuku saat menjalankan aktivitasku dalam berkomunitas, berdagang online, mempercantik foto dan video pribadi, juga membantu anak-anak saat mengerjakan tugas. 


Kebutuhan Rumah Tangga


   Bukan hanya gadget dan aplikasi digital saja harus kita ikuti perkembangannya. Alat kebutuhan rumah tangga pun sekarang mengikuti. Beberapa alat rumah tangga saat ini pun sudah mengarah ke digital, seperti contohnya air fryer dan juga alat memasak nasi. Walaupun penggunaan manual masih juga ada yang menggunakan, tak dipungkiri digitalisasi pada alat masakan juga menolongku untuk lebih mudah, cepat dan tetap sehat.


Memenuhi kebutuhan dalam rumah tangga seperti bahan makanan sampai masakan siap saji pun tak lepas dari teknologi digital. Aplikasi pesan antar kebutuhan dapur juga makanan dari warung sampai resto besar, sekarang lebih termudahkan hanya dengan memilih dari rumah. Tak jauh beda juga dengan banyaknya toko-toko online yang makin menjamur, dimana sistem digital mempermudah dan mempercepat proses jual beli. Sama hal-nya dengan saat aku hendak mengambil atau berkirim dana untuk kebutuhan rumah dan jualan, sekarang bisa mudah dengan menggunakan kartu ATM, debit, aplikasi mobile banking dan internet banking.



Pengaruh dan Konsekuensi


   Adanya perkembangan teknologi digital tentu saja ada pengaruhnya. Ada pengaruh baik dan ada juga yang mungkin kurang baik. Disinilah perlu adanya kemampuan kita sebagai perempuan untuk dapat memilih dan memilah mana yang baik dan menunjang kehidupan kita, kemudian mana yang tidak baik dan tidak kita perlukan. Tidak semua harus kita ikuti, jika memang tidak sesuai dengan diri dan norma yang berlaku, khususnya bagi perempuan.


   Menjadi perempuan yang hidup di era yang sudah mulai serba digital, tentunya aku juga mesti memprioritaskan penggunaan teknologi digital itu sendiri berdasarkan kebutuhan, dan juga disesuaikan dengan waktu penggunaannya. Digitalisasi bertujuan untuk memudahkan dan membuat sesuatu menjadi lebih baik. 


  Oleh karenanya, sebagai perempuan, terutama sebagai ibu rumah tangga yang juga mempunyai kegiatan berkomunitas, mengisi waktu dengan menulis dan berjualan online, serta membersamai anak-anak usia sekolah di rumah, berada dalam arus digital yang setiap waktu mengalami perkembangan, sekali lagi harus bisa memilah, memilih dan membagi waktu dalam pemanfaatan teknologi digital agar sesuai dengan kebutuhan.


***


   Pada rangkaian acara Konferensi Ibu Pembaharu bulan Desember nanti yang sekaligus sebagai ditandainya satu dekade keberadaan Ibu Profesional merangkul para ibu pembelajar, penggunaan teknologi digital tentu saja sangat digunakan. Bisa dilihat sejak awal informasi disebarkan melalui media sosial, orang-orang menjadi banyak tahu apa saja kegiatan yang dilakukan para ibu pembelajar menuju puncak acara nantinya. 


   Jadi, perempuan juga harus mengikuti perkembangan teknologi digital untuk menunjang serta membantu kebutuhan mendapatkan informasi dan ilmu apapun. Dengan berperan dalam mengimbangi lajunya arus digitalisasi saat ini, kita bisa mengajak diri untuk selalu belajar, berkembang, lalu berkarya agar bisa bermanfaat dan juga berdampak baik tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan masyarakat lainnya.


***



#darirumahuntukdunia

#sayembaracatatanperempuanKIP2021

#konferensiibupembaharu2021

#konferensiibupembaharu

#1dekadeibuprofesional

#semestakaryauntukindonesia

#ibuprofesionaluntukindonesia

#ibuprofesional

#perempuandieradigital



Rabu, 29 September 2021

Ibu Rumah Tangga yang Berdaya


Ibu Rumah Tangga yang Berdaya


   Sebuah sayembara catatan perempuan telah diusung oleh Ibu Profesional dalam rangka menyambut perhelatan besar bagi para perempuan hebat, para ibu dan calon ibu, yaitu Konferensi Ibu Pembaharu. 


   Mengangkat satu tema mengenai kebanggaan sebagai seorang ibu rumah tangga dari beberapa tema yang semuanya juga apik, aku ingin menyampaikan bahwa ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang membanggakan, terutama bagi pasangan dan anak-anak, dengan segala macam bentuk pekerjaan di dalamnya.



Mengenal Ibu Profesional


   Flashback sejenak saat pertama kali mengenal Ibu Profesional, yaitu sekitar akhir tahun 2019, melalui unggahan seorang teman di media sosial, yang berisi dokumentasi tentang sebuah kegiatan komunitas Ibu Profesional. Mungkin aku termasuk telat mengetahui adanya wadah hebat ini, tapi tentu saja tidak ada kata terlambat untuk berkenalan dan belajar di Ibu Profesional. 


   Keputusanku untuk mendaftarkan diri dan bergabung dengan Ibu Profesional tidaklah salah. Aku bahkan sempat berpikir, kemana saja aku selama ini sampai tidak mengetahui adanya sebuah komunitas bagi para perempuan untuk mencari dan berbagi ilmu.


   Sampai sekarang pun, masih banyak para perempuan, para ibu dan calon ibu, yang semangat untuk bergabung bersama teman-teman yang sudah lebih dahulu menjadi bagian dari Ibu Profesional. Seperti halnya diriku, yang baru mendapatkan sinyal frekuensi keberadaan Ibu Profesional di Foundation 8 - mungkin Allah sudah tetapkan waktu yang tepat kapan aku siap bergabung dan mengikuti Ibu Profesional.



Masalah Jadi Tantangan 


   Ada yang menarik buatku saat mengenal yel-yel Ibu Profesional ketika memasuki masa matrikulasi, terutama pada potongan lirik berikut:


"What's your problem? No problem"

"What? Challenge! Protect yourself"


   Lirik sederhana ini penuh makna dan membangkitkan semangat bahwa seorang perempuan sebagai ibu maupun calon ibu tidak perlu terlalu dalam khawatir terhadap sebuah masalah, namun bagaimana caranya kita berusaha menjadikan masalah itu sebagai tantangan untuk mencari solusi terbaik.


   Ini terjadi seperti saat aku memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai karyawan yang sudah kujalani selama 13 tahun. Pilihan yang dilematis kala itu. Selama satu tahun aku memikirkan dan menimbang, lalu berdiskusi dengan pasangan apakah harus berhenti atau tetap melanjutkan bekerja. Sampai akhirnya aku mengatur strategi baru untuk menghadapi kebiasaan baru, menguatkan niat dan tekad untuk kemudian mengundurkan diri dari pekerjaan kantor dan memilih untuk fokus sebagai ibu rumah tangga.


   Sedih? Kecewa? Menyesal? Takut tak berpenghasilan? Ini adalah pilihan dan semua pilihan ada konsekuensi yang tentunya harus dijalani. Mencari solusi terbaik untuk kebaikan bersama, karena sebenarnya menjadi ibu rumah tangga sudah dimulai sejak menikah. Bukan perkara mudah juga saat harus membagi pikiran dan tenaga antara kantor dan rumah. Ini juga membutuhkan komitmen, kerjasama dan kesabaran. 


   Namun kita memilih sebagai ibu rumah tangga full time, bukan berarti menjadi tidak bisa berdaya. Sejak berhenti bekerja dan menjalani rutinitas domestik, aku ternyata bisa menyisihkan waktu untuk melakukan kegiatan berdagang, dan aku lakukan itu dari rumah saja. Bahkan kemudian aku pun bisa mengembangkan diri dengan berkomunitas. 


   Disinilah ada peran serta Ibu Profesional yang membawaku menjadi lebih dari sekedar ibu rumah tangga biasa menjadi seorang ibu yang dapat berkembang dan menghasilkan dari rumah untuk dunia, yaitu dunia di luar lingkup sebuah rumah tangga. 


   Ibu Profesional membuka pandanganku bahwa ternyata banyak sekali hal yang belum aku ketahui dan dapatkan. Disinilah aku mulai mendapatkan teman-teman baru yang mempunyai satu frekuensi, satu visi dan misi, dalam mengembangkan diri sebagai seorang perempuan dengan bahagia.



Nilai-nilai pada Ibu Profesional bagi Ibu Rumah Tangga


   Melalui Ibu Profesional, aku, para ibu dan calon ibu lainnya, dalam hal ini ibu rumah tangga, dikenalkan tentang nilai-nilai manfaat yang diharapkan akan selalu dimiliki dan dijalankan sepanjang hidup. Aku merasa ini suatu pedoman yang harus dilakukan agar tetap berdaya, yaitu belajar, berkembang, berkarya, berbagi, dan berdampak.

   

   Ibu Profesional menggandeng kita untuk menjadi seseorang yang selalu ingin belajar, mencari ilmu serta mengasah bakat dan kemampuan diri. Lalu dengan ilmu dan bakat yang dimiliki itu, kita diajak untuk berusaha mengembangkannya agar apa yang kita pelajari dapat menghasilkan sebuah karya, bukan hanya untuk disimpan sendiri. 


   Dengan begitu, kita pun juga dapat berbagi tentang ilmu dan kemampuan yang kita miliki, beserta karya yang dihasilkan. Sehingga diharapkan nantinya membawa dampak baik dan manfaat yang berkelanjutan kepada keluarga, orang lain atau masyarakat luas. Tentu saja, tetap mengingat diri dan melakukan dengan bahagia.



Ibu Profesional dan Perubahan Baik


   Hal yang paling aku rasakan adanya perubahan dari proses belajar di Ibu Profesional ini antara adalah seperti mendapatkan ilmu berkomunitas, ilmu berkomunikasi, ilmu parenting yang selama ini hanya aku ketahui dari bacaan dan teori. Tentu banyak juga ilmu pengetahuan lainnya yang didapatkan melalui perkuliahan di Institut Ibu Profesional, seperti saat di Perkuliahan Bunda Sayang. Akan ada perkuliahan tahap berikutnya yang akan lebih menantang dan bisa membawa perubahan lebih dalam proses pengembangan diri, yaitu pada perkuliahan Bunda Cekatan, Bunda Produktif dan Bunda Shaleha.


 Sebagai ibu rumah tangga, dengan ilmu yang didapatkan itu, aku juga mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan passion yang selama ini hanya menjadi konsumsi pribadi, yaitu dalam hal menulis. Memberanikan diri untuk mencoba menghasilkan beberapa buku antologi bersama teman-teman penulis lainnya merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagiku. 


   Bahwa menjadi ibu rumah tangga, tidak serta merta membuat kita diam dalam sebuah kotak dengan keterbatasan berkarya, asalkan kita mau berusaha menjalankan nilai-nilai yang terkandung pada Ibu Profesional tadi. 



Bangga Menjadi Ibu Rumah Tangga 


   Pada dasarnya, semua perempuan itu hebat pada bidangnya masing-masing. Nah, di rangkaian acara Konferensi Ibu Pembaharu yang dilaksanakan bulan Desember nanti, kita akan diajak untuk melihat, mengetahui dan mengenal lebih dekat dengan Ibu Profesional, juga bagaimana para perempuan-perempuan hebat di seluruh Indonesia bahkan di luar negeri yang tergabung didalamnya, memiliki kekuatan, kemampuan, keahlian dan karya yang hebat dan juga mengagumkan, walaupun mereka seorang ibu rumah tangga. 


   Menjadi ibu rumah tangga adalah sebuah anugerah dari Allah yang patut disyukuri dan dijalankan dengan bahagia. Aku bangga bisa mendapat kesempatan untuk selalu membersamai keluarga dan anak-anak dengan segala macam suka dan dukanya, dengan segala bentuk keriweuhan dan kehebohannya. Membawa diri dan keluarga menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi diri pribadi juga orang lain menjadi satu kebanggaan dan kebahagiaan yang tak ternilai harganya.



Penutup


   Konferensi Ibu Pembaharu akan hadir sebagai acara menyambut satu dekade Ibu Profesional, yang mana telah banyak memberikan perubahan-perubahan baik kepada para Ibu di Indonesia. Disinilah akan ada para ibu-ibu pembaharu -- yang juga para ibu rumah tangga -- yang mampu merubah masalah menjadi sebuah tantangan, yang kemudian menjadi sebuah solusi untuk menjadi lebih baik dan tetap dalam jalur yang bahagia. 



Salam Ibu Profesional!




#darirumahuntukdunia

#sayembaracatatanperempuanKIP2021

#konferensiibupembaharu2021

#konferensiibupembaharu

#1dekadeibuprofesional

#semestakaryauntukindonesia

#ibuprofesionaluntukindonesia

#ibuprofesional

#sayaiburumahtanggadansayabangga









Minggu, 26 September 2021

Sharing with Juli Yastuti : Menulis Itu Asyik





Pic: Canva


Judul dari whatsapp sharing-nya saja sudah menarik. Ya, menarik bagi pencinta menulis yang pasti. Itu sebabnya, saat flyer ini dibagikan di grup komunitas menulis, aku langsung menghubungi nomor contact person yang tertera untuk mendaftar dan mengikutinya.


Narasumber yang mengisi sharing tentang menulis ini adalah seorang penulis buku "Mencintai Tanpa Syarat" dan seorang pembina Yayasan Gelora Madani Batam, sebuah organisasi yang bergerak juga dalam bidang literasi di kota Batam. Beliau juga seorang blogger yang tulisan-tulisannya bisa dijumpai di www.ceritaumi.com yang mana pastinya keren-keren dan inspiratif. Dia adalah kak Juli Yastuti. Tak lupa aku mengikuti akun media sosial Instagram-nya 😊.


Whatsapp sharing ini diadakan Sabtu malam kemarin sekitar jam 9 malam waktu kotaku. Terus terang, aku telat masuk ke forum whatsapp. Awalnya, aku sudah standby jam setengah 9 malam sesuai jadwal awal, namun karena kutunggu belum juga mulai, aku beralih menyelesaikan setoran tulisanku hingga kebablasan 🤭. 


So, ketika aku selesai menulis dan melihat jam, ternyata aku sudah cukup banyak melewatkan diskusi menarik pada grup whatsapp. Untungnya, masih ada untungnya, materi sudah diberikan sejak satu hari sebelumnya, jadi aku sudah sempat membaca dan menyimak. Ini juga asal muasal aku membaca tulisan di blog beliau.


Menurut kak Juli, menulis itu memang mengasyikkan. Sebenarnya bagiku juga sama, menulis itu memang mengasyikkan, aku seperti orang yang bebas bercerita, menuangkan segala rasa dan pikiran yang ada di dalam diri. Mungkin bisa dibilang juga menjadi bagian dari self healing therapy yang menenangkan diri setelah selesai menuliskannya.


Tak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan kak Juli dalam materinya. Kita juga harus mengetahui apa alasan kita menulis. 


Kak Juli membagikan ceritanya, bahwa bagi beliau, menulis dilakukannya karena beliau ingin:


1. Menjadi manusia yang bermanfaat

   Menurut kak Juli, dengan menulis, kita akan bisa juga bermanfaat bagi orang lain yang mungkin terinspirasi dengan tulisan yang kita buat atau mungkin bisa menghibur para pembaca.

 

2. Mengikat kenangan

   Maksud dari mengikat kenangan disini adalah bahwa sampai kapanpun tulisan yang dihasilkan tentunya akan menjadi kenangan dan bisa dibaca sampai kapanpun.


3. Mengikat ilmu

   Ini juga akan menjadi pahala kita, jika kita dapat menyebarkan ilmu yang dimiliki dan yang didapatkan, melalui tulisan-tulisan yang kita hasilkan, sehingga orang lain pun dapat membaca dan memperoleh manfaat dari tulisan kita. 


4. Menjadikannya sebagai self healing

   Betul sekali bahwa menulis termasuk cara untuk kita mendapatkan self healing. Seperti yang juga saya lakukan sejak dahulu. Menulis menjadi salah satu cara untuk terapi dalam meredakan stress jika kita tidak bisa mengungkapkannya secara langsung atau lisan. Yang terpenting, perlu diperhatikan adab dalam menulis jika ingin diunggah ke media sosial.


Keempat alasan kak Juli pada dasarnya juga sama dengan apa yang aku rasakan dan inginkan. Menulis saja apa yang bisa kita tulis, jangan pernah tidak mau mencoba, dan jangan langsung berkata bahwa kita tidak bisa menulis.


Karena menulis itu bisa dimulai dari hal-hal kecil dan sederhana. Bisa dimulai dari apa yang kita lihat, dengar, rasakan dan pikirkan. Membiasakan menulis akan membuat kita menjadi "bisa" menulis. Mengikuti kelas menulis yang "memaksa" kita untuk berkomitmen dan konsisten menyelesaikan tulisan selama beberapa hari, juga bisa menjadi salah satu ide untuk mencoba memulai kebiasaan menulis.


Satu kutipan dari kak Juli pada materi sharingnya:


“Penulis yang baik adalah pembaca yang baik.”


Maksudnya disini, jika kita mau bisa menulis, maka kita juga harus MAU untuk membaca. Karena dengan begitu, kita dapat banyak belajar bagaimana seorang penulis itu bisa menulis, dan kita juga dapat mempunyai banyak kosa kata ataupun referensi gabungan kosa kata yang apik dan sedap dibaca.


Ada juga poin yang dibagikan kak Juli dan menurutku ini harus banget dipahami. Yaitu, sebisa mungkin jangan membandingkan tulisan kita dengan tulisan penulis yang lain. Mengapa? Karena setiap penulis tidak dapat untuk disama-samakan ataupun dipaksa untuk menjadi sama. Setiap tulisan pasti akan menemukan pembacanya masing-masing, sehingga kita jangan pernah khawatir.


Jadi, mulai saja menulis. Apapun. Kapanpun. Dimanapun dimana kita bisa menulis dan menuangkan apa isi hati dan pikiran kita. Bisa jadi suatu saat akan menjadi sebuah karya, dibaca dan bahkan disenangi banyak pembaca.


Sharing dari kak Juli ini sungguh sangat bermanfaat dan menjadi booster semangat bagiku yang sudah menyenangi menulis sejak kecil, dan yang saat ini baru mulai berani mencoba mengirimkan naskah untuk menjadi antologi bersama teman-teman penulis lainnya. Tentu saja aku pun masih ingin tetap belajar dan mengembangkan lagi tulisanku agar dapat menjadi sebuah karya yang dapat dinikmati dan bermanfaat buat orang lain.


Menulis itu asyik!

Mari menulis!

Menulislah!





#KLIP2021

#Septemberke26

Sabtu, 25 September 2021

Alasan (Masih) Memilih PTM Online

 


Sejak tanggal 20 September kemarin, pemerintah kota kami memberikan izin untuk beberapa sekolah yang termasuk Sekolah Tanggap Covid (STC), untuk boleh mengadakan Pertemuan Tatap Muka yang disingkat PTM terbatas atau offline di sekolah. Beberapa sekolah tersebut sepertinya memang sudah melalui verifikasi dari satuan tugas dan melewati syarat dan kualifikasi yang ditentukan.


Sekitar seminggu sebelum akan diadakannya PTM secara offline, kami para orang tua murid diminta untuk memberikan surat pernyataan di atas materai jika mengizinkan anak kami mengikuti pembelajaran secara offline atau pertemuan tatap muka di sekolah. Tentu saja disini sekolah meminta para orang tua murid untuk juga bersedia mematuhi prosedur dan protokol kesehatan anak saat mulai berangkat dari rumah sampai nanti tiba di rumah kembali setelah bersekolah.


Sekolah juga memberikan video simulasi tentang bagaimana nantinya prosedur kesehatan yang akan diterapkan kepada siswa sejak mulai datang masuk ke sekolah, saat kegiatan pembelajaran sampai siswa selesai belajar dan bersiap kembali ke rumah.


Persiapan PTM di Sekolah


Anak-anak yang mengikuti PTM di sekolah akan diminta untuk membawa perlengkapan prosedur kesehatan seperti mengenakan masker, face shield, membawa hand sanitizer, juga boleh dilengkapi dengan tisu basah dan tisu kering. 


Saat di sekolah, para guru akan membantu para siswa mulai dari kedatangan dengan menyemprotkan cairan desinfektan, lalu mengukur suhu badan, mencuci tangan dan menjaga jarak di antara masing-masing siswa saat berada di dalam maupun luar kelas. 


Selain itu orang tua diminta untuk memastikan siswa saat datang ke sekolah langsung dari rumah menuju ke sekolah dan diantar dengan anggota keluarga dalam satu rumah. Begitu pula saat pulang sekolah, diminta untuk menjemput tepat waktu dan langsung menuju rumah.


Untuk teknis belajarnya pun disesuaikan. Di sekolah anak kami, karena sifatnya terbatas, sehingga jadwal pun hanya diberikan dua kali dalam seminggu dan dibagi menjadi dua shift jika jumlah yang mengikuti PTM lebih dari 10 orang. Waktu pembelajaran pun hanya berkisar dua jam. Waktu yang sangat singkat dari yang seharusnya jika tak ada pandemi mendera. Selebihnya, pembelajaran pada tiga hari lainnya masih tetap dilakukan secara online.


Bagaimana dengan anak yang tidak mengikuti PTM di sekolah? 


Alhamdulillah, kebijakan dari sekolah anak kami bahwa siswa yang memilih untuk PTM di rumah atau secara online atau secara virtual alias masih memilih PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), tetap akan diberikan pembelajaran dan materi yang sama. Para guru akan membuka jalur Google Meet atau video calling (panggilan video) agar siswa di rumah tetap bisa mengikuti bersama-sama dengan siswa di dalam kelas. 


Siswa yang mengikuti PTM dari rumah tetap belajar seperti biasa seperti teman-temannya yang di sekolah. Jika ada lembar tugas yang harus dikerjakan, maka guru akan mengirimkannya melalui aplikasi pesan Whatsapp atau Google Classroom. Tetap ada interaksi antara guru dan siswa di rumah, sehingga tidak ada pembedaan kecuali tidak bertemu secara fisik saja.


Alasan (Masih) Memilih Belajar Online


Dari keseluruhan siswa di kelas anak-anak kami, sepertinya persentase siswa yang diizinkan orang tuanya untuk mengikuti PTM di sekolah lebih banyak dibandingkan yang masih memilih untuk tetap belajar online. Termasuk kami, yang setelah berdiskusi dan merujuk pada situasi dan kondisi yang masih belum dapat dikatakan aman dan nyaman, belum memberikan izin dan melepaskan anak untuk mengikuti kegiatan belajar dan mengajar secara offline, 


Kami sebagai orang tua dari dua anak SD dan satu anak SMP memahami bahwa pada dasarnya anak-anak merindukan kebersamaan untuk belajar bersama dengan guru dan teman-teman mereka dalam ruang kelas dan suasana sekolah pada umumnya. Terutama sekali pada anak kami yang baru saja menginjak kelas 1. Namun, kami berusaha memberikan pengertian dan penjelasan mengenai apa yang menjadi pilihan dan keputusan kami.


Saat ini, kami memang masih belum bisa melepas anak-anak berada pada waktu sebanyak empat jam dalam dua hari di luar rumah tanpa kami. Rasanya kami masih belum siap. Setidaknya kami menunggu dahulu situasi dan kondisi menjadi lebih kondusif dan kami merasa siap. Jika memungkinkan, kami juga menunggu kelengkapan vaksinasi untuk ketiga anak kami.


Konsekuensi dan Kesiapan


Menurut kami, sejauh ini anak-anak masih bisa mengikuti pembelajaran secara online. Para guru tetap memberikan materi, tugas  dan mengadakan sesi pertemuan online. Jika ada yang tidak dimengerti, siswa juga dapat menghubungi guru untuk berkonsultasi. 


Tentu saja sebagai konsekuensi dari memilih untuk sementara tidak mengikuti PTM di sekolah, artinya kami harus siap sedia dan selalu membersamai juga mendampingi anak-anak dalam mengikuti pembelajaran secara online, meliputi cross check materi yang diberikan setiap harinya, mengontrol tugas mereka dan memastikan anak-anak bisa mengerjakan serta mengirimkannya sesuai jadwal yang diberikan. 


Mungkin agak longgar sedikit dengan anak kelas 1 SMP yang setidaknya sudah lebih bisa mandiri, dan ini pun sedikit menguntungkan kami untuk memiliki extra time bagi anak kelas 1 SD yang baru memasuki dunia belajar di sekolah formal.


Lalu dengan penggunaan gadget, menurut kami masing-masing keluarga mempunyai aturan masing-masing pula dalam menerapkan kedisiplinan dan ketegasan pada anak. Kami pun yang awalnya cukup ketat, mau tidak mau harus bisa menyesuaikan penggunaan gadget seperti handphone, tablet maupun laptop, dengan catatan dapat tetap menjaga kesehatan, tujuan dan intensitas penggunaan sesuai kebutuhan.


Apapun Pilihannya, Tetaplah Belajar


Kerjasama antara kami, anak dan guru sangatlah penting, karena ini adalah sebuah sistem yang saling berkaitan dan bersinergi. Apalagi saat sekarang ini, teknologi sangat membantu proses komunikasi dan pembelajaran online.


Orang tua masih dapat terhubung melalui komunikasi grup dengan para guru dan orang tua siswa lainnya, sehingga informasi pun tetap bisa update dan saling berdiskusi tentang kegiatan sekolah maupun pelajaran.


Apapun pilihan dari orang tua siswa, itu adalah yang terbaik bagi masing-masing siswa. Yang terpenting menurut kami, tetap selalu menjaga kesehatan bersama dan membersamai proses belajar anak apapun metode dan caranya. Support system antara orang tua, siswa dan guru yang baik Insya Allah tentunya akan bisa tetap mendapatkan hasil yang baik juga bagi siswa.


Biidznillah, semoga pandemi segera berganti dengan pulihnya keadaan menjadi lebih baik dan kesehatan selalu menjadi bagian dari kita semua. 



#KLIP2021

#Septemberke25

Bundles of Stories - Simplicity Writing

Waktu itu Berharga

    Aku menutup buku catatan harianku setelah selesai menuliskan rencana kegiatan untuk esok hari. Ini satu diantara kegiatan di akhir har...