Sabtu, 04 September 2021

Serial: Satu Amin Dua Iman

 

sumber gambar: google


WeTV dan Iflix baru-baru ini menayangkan serial berjudul Satu Amin Dua Iman. Kalau di awal baca judulnya, pasti rata-rata sudah bisa menebak ya ini kisahnya akan berkisah tentang apa. Yes. Tentang kisah percintaan dengan perbedaan keimanan.


Sedikit flashback tentang film-film sebelumnya yang kurang lebih bercerita tentang kisah percintaan yang berbeda keimanan, sebut saja contohnya film Cinta tapi Beda (2012), Tiga Hati Dua Dunia Satu Cinta (2010), dan Assalamualaikum Beijing (2014). Tiga film ini cukup bikin baper juga saat ditonton. Menceritakan bagaimana kisah cinta yang penuh lika liku karena terbentur keyakinan yang berbeda.


Nah, serial Satu Amin Dua Iman ini pun bisa dibilang bikin baper juga untuk sebagian penontonnya, sebagian lain ya mungkin biasa saja. Dibintangi oleh artis serba bisa Nikita Willy, serial ini dirampungkan sebanyak 8 episode yang masing-masing episode terdiri dari dua bagian. Jadi totalnya bisa dibilang ada 16 kali penayangan di aplikasi nonton WeTV dan Iflix.


Nikita Willy yang berperan sebagai Aisyah, si tokoh utama, ditemani oleh Dimas Anggara sebagai dokter Hanan dan Aditya Zoni sebagai Aryan. Satu perempuan dan dua laki-laki. Sudah ketebak pastinya ya, kisahnya akan bercerita tentang seorang perempuan yang dihadapkan dengan pilihan pada dua laki-laki yang berbeda keyakinan. 


Keraguan, kebimbangan, aturan agama akan berbenturan dengan perasaan cinta yang muncul di dalam hati. Ealah, cinta memang kadang menyenangkan, kadang juga bisa menyusahkan kalau begini ceritanya ya. 


Cerita dimulai dari seorang dokter muda, Aisyah, yang melaksanakan program KOAS di sebuah rumah sakit dan harus berhadapan dengan dokter pembimbingnya yang dingin dan kaku, dr. Hanan.


Disaat bertugas itu pula, Aisyah bertemu kembali dengan seorang pemuda yang rutin ke rumah sakit karena menjaga adiknya yang sakit. Aryan namanya. Pemuda kharismatik yang pertama kali berjumpa dengan Aisyah beberapa tahun lalu disebuah acara pesantren kilat.


Aisyah cukup terkesima dengan sikap dan pembawaan Aryan, yang akhirnya membawa perasaannya menjadi berbeda pada pemuda yang ternyata diketahui berbeda keyakinan dengannya. Awal mengetahui itu, membuat Aisyah menjadi sedikit menjauhi Aryan. Sementara itu dr. Hanan yang seiman dengannya namun terkenal sebagai dokter kutub di rumah sakit saking sikapnya yang dingin dan terkadang terlihat ketus, ternyata diam-diam menaruh hati pada Aisyah.


Sebenarnya terlihat bahwa Aisyah pun menaruh hati pada Aryan, tapi hatinya dilema karena persoalan perbedaan itu. Dibalik kejadian menjauhnya Aisyah dan kehilangan adiknya, semakin lama Aryan merasa ingin mempelajari keyakinan yang sama dengan Aisyah. Dari awalnya ingin memeluk Islam karena Aisyah, akhirnya lama kelamaan dia jatuh cinta kepada Islam.


Dalam perjalanan Aryan memantapkan dirinya terhadap Islam, ia mengikuti pengajian bersama sahabat-sahabatnya dan juga membaca buku-buku. Pada episode 6, ada sebuah ceramah dari seorang ustadz di pengajian yang diikuti oleh Aryan tentang hijrah. Ini cukup menyentuh juga buatku dari sekian banyaknya aku sering mendengar orang berkata tentang hijrah. 


Hijrah itu bukan sekedar dari pakaian jeans, jaket, kemudian berubah menjadi pakaian taqwa. Hijrah itu disiplin waktu. Dari malas kemudian menjadi rajin, itulah hijrah. Anak yang berbakti kepada orang tua, ibunya yang melahirkan, bapaknya yang membesarkan, itulah hijrah. Seorang anak laki-laki yang bertanggung jawab kepada adik kandung perempuannya, itulah hijrah. 


Segala sesuatu yang bisa diubah untuk diri kita sendiri dan untuk orang lain, itulah hijrah. Jadi jangan mempersempit arti hijrah.


Penutup ceramah itupun menyelipkan ayat tentang kebesaran Allah yang tersirat pada Al Quran surah Az Zariyat ayat 49 yang berbunyi "Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah)."


Yap, Allah SWT menciptakan semua makhluk dengan berpasang-pasang. Mulai dari laki-laki dan perempuan, bumi dan langit, matahari dan rembulan, terang dan gelap, iman dan kafir, hidup dan celaka. Demikian juga dengan semua makhluk hidup dan tumbuhan.


Kemudian yang juga menjadi pengingat kia sebagai muslim, pada episode 8 ada scene dimana ustadz mengutarakan ceramahnya tentang ridho orang tua, yaitu bahwa "Boleh saja beribadah 1000 tahun, boleh saja bersujud 10.000 tahun, tapi sekali saja kalian sakiti hati orang tuamu, jangan harap ridho Allah bisa kau dapatkan. Begitu Islam memuliakan kedudukan orang tua. Bahkan dalam Al Quran diperintahkan untuk kita menyembah Allah sambil berbakti kepada orang tua. Dan ucapkanlah kepada kedua orang tuamu perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu dihadapan keduanya, dengan penuh kasih sayang. Lalu ucapkan kepada Allah untuk menyayanginya sebagaimana mereka menyayangimu sejak kecil."


Bukan perkara mudah untuk berpindah keyakinan. Karena semua itu butuh proses, keyakinan dan tentu saja hidayah-Nya. Aryan harus menghadapi dirinya juga orang tuanya. Namun pada akhirnya, atas ridho orang tua dan kemantapan hati, semua itu bisa dilewati Aryan. Urusan Aisyah dilupakan sampai ia benar-benar yakin bahwa memeluk Islam adalah keputusannya karena cinta Islam bukan sekadar cinta kepada seorang perempuan. 


Aisyah adalah jembatan Aryan menemukan Tuhan (dalam Islam). Begitulah yang disampaikan dr. Hanan saat ia tahu bahwa Aryan adalah laki-laki yang sangat mencintai Aisyah, begitu pula sebaliknya. Walaupun dr. Hanan telah melamar Aisyah, tapi dia memutuskan tidak memaksakan kehendaknya agar Aisyah membalas cintanya. Dr. Hanan merelakan dan melepaskan Aisyah.


Cinta bukanlah mencari pasangan yang sempurna, tapi bagaimana kita bisa mencintai pasangan kita dengan sempurna (dr. Hanan, episode 8)


Delapan episode terlewati dengan penantian kita yang bertanya-tanya, memilih siapakah Aisyah. Endingnya sebenarnya menurutku agak menggantung, atau mungkin seperti kita diminta berpikir sendiri akhirnya bagaimana 😊. Cukup menyentuh sih saat Aryan mengucapkan kalimat kepada Aisyah, bahwa ada doa yang harus di amin kan bersama, dengan iman yang sama.


Ya, intinya serial ini memberi pelajaran pada kita untuk tetap mengutamakan ridho orang tua demi mendapatkan ridho Allah. Sebesar apapun cinta kepada mahluk Allah, tetap cinta kepada Allah yang terbaik dan terpenting, agar jalan kita pun bisa diberikan kemudahan dan kebaikan. Tentu saja yang paling terlihat, lebih baik seiman dalam merajut cinta dan menuju halal. Wallahu a’lam ❤.


Serial ini sudah bisa ditonton full episode 1 sampai dengan episode 8 pada aplikasi nonton. Yang belum menonton, bisa tuh marathon serial ini saat weekend, semoga terhibur ya! 🥰




#reviewfilm

#tulisanchindis

#KLIP2021

#Septemberke4

Bundles of Stories - Simplicity Writing

Waktu itu Berharga

    Aku menutup buku catatan harianku setelah selesai menuliskan rencana kegiatan untuk esok hari. Ini satu diantara kegiatan di akhir har...