Kamis, 26 Januari 2023

Dua Tahun Bersama KLIP

 

sumber gambar: KLIP


Sudah dua tahun KLIP atau Kelas Literasi Ibu Profesional membersamai perjalananku dalam menulis. Bulan Januari 2021 ialah awal mula aku mengikuti KLIP ini setelah dua bulan sebelumnya mengetahui keberadaan KLIP di komunitas Ibu Profesional. Modalku saat itu hanyalah keberanian karena ingin mencoba belajar dan mengembangkan diri untuk menulis dengan lebih baik.

Alasan lain untuk mengikuti KLIP ini karena aku tak perlu menyetorkan hasil tulisanku ke media sosial jika memang masih belum merasa percaya diri untuk dibaca orang banyak dan bisa menggunakan jurnal perkuliahan Ibu Profesional sebagai setoran harian. 

Jumlah kata yang disyaratkan oleh KLIP cukup lumayan banyak bagiku saat itu, yaitu 300 kata. Menulis sebanyak itu jika sekedar curcol atau curahan hati, mungkin saja bisa banyak. Namun untuk menulis sesuatu yang lebih terstruktur, saat itu cukup menguras energi berpikirku.

Setiap hari aku berusaha untuk menyetorkan tulisanku. KLIP memberikan link untuk mempermudah kita menyetorkan hasil tulisan. Biasanya aku menggunakan blog dan google drive sebagai sarana menulisku. Kadangkala aku menggunakan Facebook, terutama ketika KLIP mengadakan Tema Tantangan Menulis yang biasanya diselenggarakan tiap minggu.

Di komunitas ini, aku menemukan banyak teman baru yang pengalamannya dalam bidang menulis menurutku sudah mumpuni. Mereka ada yang sudah rutin menulis artikel di blog alias seorang blogger, ada yang sudah menerbitkan buku, dan ada juga yang rajin menulis cerita di aplikasi baca.Tulisan-tulisan mereka sungguh apik dan tertata. Seakan ide mereka tak ada habis-habisnya sampai bisa menulis dengan sedemikian teratur dan runut. Jangan ditanya berapa jumlah kata yang mereka hasilkan, karena yang sering kulihat bisa sampai diatas 1000 kata.

Selain teman baru, aku juga mendapatkan banyak ilmu baru, tips-tips berkenaan dengan menulis, sampai pada referensi artikel, bacaan, dan buku bagus. Totalitas mereka dalam menulis dan membaca sangat aku acungi dua jempol, berharap aku bisa juga seperti mereka dalam menghasilkan sebuah karya tulisan yang bagus dan enak dibaca.

KLIP ternyata tidak membiarkan kita nyaman hanya cukup menulis dengan minimal 300 kata setiap harinya. KLIP ingin kita naik kelas, naik ke tangga yang lebih tinggi, yaitu dengan menaikkan batas minimal jumlah kata. Mulai dari 400 kata hingga akhirnya 500 kata di penghujung tahun.

Yang lebih membuatku surprised ialah KLIP meminta kita membuat sebuah skripsi sebagai tugas akhir dan menyatakan bahwa kita lulus mengikuti tantangan KLIP selama setahun. Mendengar kata skripsi saja, pikiran langsung terbang menuju ketika kuliah. Meskipun pada kenyataannya, skripsi KLIP tidak seseram yang kubayangkan. Kita hanya diminta membuat satu skripsi yang berisi tulisan kita selama sepanjang tahun. Boleh dengan mengumpulkan tulisan yang sudah kita setorkan sepanjang tahun, atau boleh membuat tulisan baru, asalkan totalnya minimal 19.000 kata dan ada benang merahnya.

 Di tahun 2021, aku membuat skripsi dari kumpulan tulisan yang berhubungan diriku, seperti ceritaku dengan makanan, ceritaku dengan film, dan ceritaku dengan pengalaman-pengalamanku. Sementara di tahun 2022, skripsi berhasil kuselesaikan dengan tulisanku selama 30 hari mengikuti event menulis di salah satu penyelenggara. Sebab belum tersedia dana untuk kubukukan, maka skripsi ini masih tetap kubuat dalam bentuk e-book saja. 

Bersama KLIP selama dua tahun cukup membawa perubahan baik dalam hal menulis. Aku bisa lebih mengembangkan ide ketika menulis, walaupun sesekali masih sering terjadi buntu atau kehabisan ide. Aku masih tetap selalu belajar untuk menulis dengan lebih baik, bukan hanya tulisan curahan hati atau tulisan bebas, tetapi juga belajar untuk lebih runut dan terstruktur. Cerita pendek pun sering kujejali dengan mengikutkan hasil tulisanku pada event-event menulis.

Setelah dua tahun bersama KLIP, maka tahun 2023 ini aku kembali mencoba untuk komitmen dan konsisten menulis setiap harinya. Berharap tulisanku nantinya bisa menjadi sebuah buku yang menghibur dan bermanfaat bagi pembacanya. Semoga saja tahun ini akan lebih baik lagi dalam mengembangkan ide cerita yang lebih bagus dan berbobot, dan aku bisa menghasilkan lebih banyak karya tulisan.

Aamiin.

Serial Manis: Surat Cinta untuk Starla

 

sumber gambar: google


Surat Cinta untuk Starla kali ini main di platform Vidio dengan panjang cerita 8 episode yang masing-masing berdurasi kurang lebih 45 menit-1 jam. Pemeran Hema jelas si Jefri Nichol yang sudah sejak awal film layar lebarnya berperan menjadi tokoh utama. Sementara untuk pemeran Starla juga dimainkan oleh Caitlin Halderman. 

Pada serial kali ini, Surat Cinta untuk Starla berkisah tentang bagaimana Hema dan Starla saling beradu argumentasi dan prioritas mereka antara segera melangsungkan pernikahan dengan mengejar karir yang selama ini sangat diinginkan pula oleh Starla. Starla juga ingin keluar dari bayang-bayang mama dan papanya, yang selalu berbaik hati membantu dirinya, termasuk dalam hal bisnis yang dijalankan Starla.

Hema sendiri masih dengan passion dan pekerjaannya sebagai seniman, yang membuat karya-karya gambarannya banyak dikagumi orang. Seperti orangnya yang cukup stylish dan percaya diri, Hema selalu memiliki keyakinan untuk terus selalu bersama Starla. Sejauh itu pun, kedua orang tua Starla tak berkeberatan jika anaknya menikah dengan Hema yang bukan siapa-siapa, hanya seorang pekerja keras yang memiliki rasa cinta luar biasa pada Starla.

Hubungan Hema dan Starla yang hendak memasuki jenjang pertunangan akhirnya terganggu dengan kehadiran dua orang di antara Hema dan Starla. 

Randy, sang mentor dari Cuan Lab, tempat Starla belajar bisnis selama sebulan, yang ternyata menaruh hati pada Starla. Tak dipungkiri, kesalahpahaman dalam komunikasi dan kurang saling pengertian antara Hema dan Starla sempat membuat hati Starla bimbang.

Begitu pula Hema, yang begitu stress hingga sempat terbuai keadaan dan akhirnya tak sadar bermesraan dengan Merlin, sang karyawan magang di Galaxy di dalam mobil pada area parkiran, ketika Starla menghubunginya. Hema masih beruntung Starla tak sempat melihat langsung melalui sambungan video call sebab baterai handphone Hema yang habis. 

Merlin salah seorang fans Hema yang berhasil bergabung di Galaxy untuk menjadi asisten Hema dalam mendigitalisasi gambar-gambar Hema. Dibalik setujunya Merlin untuk bergabung dengan Galaxy, salah satunya adalah ingin mengambil hati Hema. Sayangnya Hema tak menyambut gelagat Merlin walaupun sempat menjadikan Merlin sebagai tempat curhat.

Perbuatan Merlin dan Hema diketahui Starla setelah Wahid membocorkannya pada Leon, rekan satu tim di Galaxy. Itu dilakukan Leon setelah ia bersama Wahid keluar dari Galaxy dan masuk ke perusahaan Challenge yang bergerak dalam bidang yang sama.

Keluarnya Leon dan Wahid dari Galaxy karena dipicu oleh ketidaksenangan mereka semenjak bergabungnya Starla ke dalam Galaxy atas peran serta Randy yang ingin membantu Starla mengembangkan Galaxy menjadi lebih maju tatkala Galaxy sedang terpuruk akibat tertipu klien.

Hema sempat terpengaruh juga dengan Wahid dan Leon setelah terjadi kesalahpahaman di Galaxy pasca Hema dan Starla bertunangan. Disinilah Randy pun mulai mencoba mendekati Starla yang sedang kehilangan kepercayaan diri terhadap Hema. Bahkan beberapa waktu kemudian, Randy berencana mengenalkan Starla kepada kedua orangtuanya. Randy benar-benar jatuh hati pada Starla. Sementara Starla pun merasa bayangan Randy selalu menari-nari di hadapannya. Situasi buruk antara Hema dan Starla semakin memicu dirinya untuk tidak melanjutkan hubungan dengan Hema.

Kedua perusahaan mereka masing-masing pun bersaing. Starla maju bersama tim Galaxy, dan Hema bersama Leon dan Wahid berada pada tim Challenge. Mereka menjadi 2 peserta yang lolos final untuk sebuah project besar. Tentu saja ini ambisi kedua peserta, hingga mereka pun saling berusaha menampilkan presentasi dengan lebih baik. Walaupun pada akhirnya, tim Challenge yang memenangkan proyek itu pun membatalkan kontrak karena tidak sesuai dengan keinginan mereka yang merasa tertipu oleh klien. Pun tim Galaxy yang sama-sama menolak mengambil proyek besar, yang menurut mereka tidak manusiawi. 

Berbeda dengan seluruh anggota tim Galaxy dan tim Challenge, Leon sebagai tim leader Challenge merasa emosi mendengar Hema menolak kerjasama proyek tersebut. Perkelahian pun tak terhindarkan, bahkan sampai membawa-bawa nama Starla.

Starla merasa sudah tak ada jalan lagi baginya bersama Hema. Ia ingin melanjutkan masa depannya dengan Randy. Tetapi justru pada saat akan dikenalkan dengan keluarga Randy, Starla merasa ada sesuatu yang mengganjal dan menjadi beban.

Ternyata Starla tak bisa menjauh dari Hema. Hal ini juga dirasakan oleh Hema, tetapi ia tak bisa berbuat apa-apa karena ia menyadari bahwa Starla harus bahagia, dengan atau tanpa dia.

Pada akhirnya, teman-teman Starla dan Hema, dalam hal ini Vonny dan Merlin yang sudah berpihak pada Galaxy dan Starla sejak adanya tim Challenge serta mengetahui toxic-nya Leon, bekerja sama untuk menyatukan kembali Hema dan Starla. 

Sebelum makan bersama keluarga Randy, Vonny menyusun rencana bersama Merlin untuk mempertemukan Hema dengan Starla di hotel tempat mereka akan bertemu. Rencana mereka berhasil dan ternyata Stara pun tak siap untuk bertemu dan dikenalkan pada keluarga Randy.

Hema dan Starla bertemu di dalam lift. Lebih tepatnya, mereka sengaja ditinggalkan berdua di dalam lift oleh teman-temannya. Mereka saling bicara dan terbuka tentang perasaan masing-masing. Rasa sayang dan cinta mereka ternyata masih ada dan tak pernah bisa berubah atau hilang sekalipun.

Ya, Starla dan Hema akhirnya menikah. Benar-benar menikah dengan kilat di KUA. Agak lucu sih pada scene ini, serasa menonton drama komedi. Tetapi namanya sebuah drama, apapun jalan ceritanya bisa saja terjadi karena berada di tangan penulis script. Cinta sejati memang akan susah untuk menghilang, walaupun banyak rintangan dan cobaan. 

Hema kembali berkarya dengan gambar-gambarnya dan memutuskan untuk mengadakan kembali pameran tunggalnya yang diberi nama Aksara Rasa. Sementara Starla tetap menjalankan bisnis-nya dengan baik.

Happy ending! 





Sabtu, 21 Januari 2023

Hidangan Misterius: The Menu


Beberapa kali melihat flyer film the Menu ini di media sosialku. Pun ketika membuka aplikasi menonton Disney's Hotstar, The Menu ini nangkring di halaman depan sebagai film yang sedang trending.

Terus terang saat membaca sedikit sinopsis film ini, aku masih dibalut rasa penasaran, mengapa film ini bergenre comedy horror. Tetapi aku tak langsung membuka browser untuk mencari tahu lebih dalam sinopsis, yang bahkan sekaligus spoiler film tersebut. Aku memutuskan untuk menontonnya saja.

Aku bukan orang yang anti film's spoiler. Santai saja. Kalau sudah tahu ceritanya, bukan berarti aku lantas tak ingin menontonnya, karena menurutku cerita dari membaca dan mendengar dari orang lain, belum tentu sama kepuasannya dengan langsung menontonnya. 

Back to The Menu. Jujur, aku tidak hafal dengan para pemeran, walaupun pemeran utamanya sekalipun. Dari info di Google, pemeran utamanya adalah Anna Taylor Joy sebagai Margot, Ralph Fiennes sebagai Julian Slowik sang chef, dan Nicholas Hoult sebagai Tyler si 'food enthusiast', bisa dibilang seperti itu.

Ceritanya, ada beberapa orang yang diundang oleh Julian Slowik untuk menikmati sajian menu makanan di restoran yang letaknya di Hawthorn, sebuah pulau yang harus didatangi menggunakan perahu. Suasana pulau ini cukup sepi, hanya ada chef Slowik dan para asistennya yang cukup banyak.

Margot dan Tyler menjadi salah satu pasangan yang ikut serta di antara para kaum elit seperti aktor, pengusaha yang mendanai Hawtorn, pasangan kaya, kritikus dan editor makanan.

Di awal-awal sajian menu, nampak biasa saja. Terus terang, film ini memang menampilkan sajian menu makanan yang cukup membuat liur terteguk melihatnya. Benar-benar all out scenes dalam membuat sebuah film yang berhubungan dengan makanan. Seperti yang sering kita lihat di menu-menu makanan hotel atau master chef hehehe.

Julian Slowik, sang chef, rupanya sangat ahli dalam menyajikan setiap menu makanannya. Begitu apik, cantik, dan rasanya menurut para pengunjung pun enak. Tak terkecuali Tyler yang begitu antusias menikmati setiap menu yang dikeluarkan secara bergantian. Namun berbeda dengan Margot yang terlihat kurang semangat dan antusias menikmati, terlebih ketika masuk pada menu ketiga, yaitu makanan roti tanpa roti, hanya disajikan beberapa topping-nya seperti selai. Ini membuat orang-orang merasa ada yang janggal.

Kemudian disaat menu keempat disampaikan oleh Slowik, dan kekacauan pun semakin muncul dengan adegan bunuh diri salah seorang anak buah Slowik di depan mata kepala para undangan. Bahkan sang pengusaha kaya yang berusaha kabur karena tak sanggup melihat hidangan menu Slowik pun harus menerima jarinya dipotong karena menentang menyelesaikan sajian menu sampai selesai.

Margot sadar ada keanehan disini. Ada yang tak beres. Slowik juga merasa bahwa Margot terkesan mencurigakan, apalagi sejak dia memperhatikan bahwa Margot tak memakan menu makanan yang disajikan. Slowik ingin memastikan siapa Margot sebenarnya, sebab dalam list tamu yang tercantum awalnya bukanlah nama Margot, melainkan nama seseorang pilihan Tyler.

Slowik menyadari Margot bukanlah orang yang seharusnya hadir. Tyler penyebab Margot akhirnya ikut menemaninya ke Hawthorn, dan akhirnya Slowik pun mengetahuinya. 

The Menu ini bisa dibilang sebuah film yang mengisahkan tentang kemarahan, kekecewaan, dan kehilangan arah akan passion dari seorang chef. Sehingga itulah sebab ia mengundang beberapa orang yang menurutnya tidak menghargai adanya dirinya dan juga hasil menu makanan buatannya. Ia kesal karena tak ada yang mengingat nama menu makanan yang ia sajikan, para pengusaha yang mencuranginya, serta kesal karena orang hanya bisa mengkritik dan menganggapnya biasa saja dalam menyajikan sebuah menu makanan.

Seru sih, dan awalnya sedikit bingung. Apalagi ketika di akhir-akhir film, hanya Margot yang terbebas dari Hawthorn sekaligus membawa cheese burger yang dibuat langsung oleh Slowik karena permintaan Margot. Tak sengaja Margot melihat dokumentasi Slowik sejak awal memasak dengan cinta dan passion-nya. Terlihat pada sebuah foto Slowik saat muda yang bahagia ketika membuat cheese burger.

Bisa dikatakan Margot selamat karena cheese burger, ya? Sementara chef, karyawan lainnya serta para undangan lainnya pada akhirnya tak selamat bersama dengan menu terakhir yang begitu manis.

The Menu menyajikan suatu alur cerita yang cukup menarik, sedikit berpikir, dan sedikit membuat kaget. Ini menurutku. Mungkin dengan menonton, baru bisa lebih menikmati jalan ceritanya, sekaligus memanjakan mata dengan presentasi makanan yang disajikan dengan begitu indah. Yuk, mari nikmati The Menu!


Sumber gambar : google

#KLIP23 #Jan21 #Reviewfilmchindis





Jumat, 20 Januari 2023

Beberapa Caraku Mencoba Konsisten Menulis

 

Menulis merupakan salah satu cara untuk kita menuangkan apa yang kita pikirkan, rasakan, lihat, dengar dan alami. Pastinya semua orang, sebagian besar, pasti pernah dan mungkin suka menulis, apapun itu jenis dan bentuknya.

Kalau menulis sudah menjadi bagian dari dirinya dan selalu ingin dikembangkan agar menjadi sebuah kebiasaan, hingga konsisten dalam menulis, tentu saja ada beberapa hal yang mesti dilakukan.

Kali ini aku ingin mencatat beberapa tips agar bisa menulis dengan konsisten, yang mana hal ini sedang berusaha juga aku lakukan dan sedang aku lakukan pula.

NIAT.
Tentu saja niat adalah modal yang paling utama diperlukan jika memang benar-benar ingin konsisten dalam menghasilkan sebuah tulisan. Tulisan disini tak berarti harus yang ilmiah atau berbentuk cerita. Menulis curahan hati pun termasuk.
Membangkitkan niat lalu menjaganya agar tetap berada pada koridor untuk menghasilkan tulisan yang rutin, sangatlah diperlukan agar dari dalam hati dan pikiran bisa tertanamkan semacam kewajiban untuk menulis.
Niat yang utuh dan sungguh-sungguh, sudah pasti hasilnya akan berbeda dengan orang yang mempunyai separuh niat, atau bahkan niat yang asal-asalan. Disini akan terlihat mana yang terlatih dan mana yang nantinya akan tertatih.

SEMANGAT.
Sudah ada niat, maka dipadukanlah dengan semangat. Semangat yang tinggi untuk menulis akan membuat kita juga merasa tertantang untuk menghasilkan karya. Dengan adanya semangat yang tinggi untuk menghasilkan sebuah tulisan, maka hasilnya pun akan lebih terlihat menarik.

BERANI MEMULAI.
Berani untuk memulai menulis ini rasanya dibutuhkan rasa percaya diri yang kuat pula. Tetapi jika tak dimulai-mulai, maka tak akan bisa terlihat hasil tulisannya.
Dengan berani untuk memulai, kita pun bisa sekaligus menetapkan target tulisan yang akan kita hasilkan. Kita bisa tahu sejauh mana tulisan kita diterima oleh pembaca, dan ini bisa jadi bekal untuk tulisan berikutnya.

CARI WAKTU.
Menulis pastinya butuh waktu. Apakah itu hanya beberapa detik, beberapa menit, beberapa jam atau mungkin menulis disela-sela pekerjaan. Dengan begitu, menulis akan lebih terarah.
Menyisihkan sedikit waktu untuk menulis perlu juga dilakukan. Yang penting kita berusaha tetap konsisten dalam menulis.

JANGAN TAKUT.
Menulis saja tanpa ada beban. Mau menulis bebas atau free writing maupun menulis dengan tatanan, yang terpenting dilakukan tanpa ada perasaan terpaksa dan beban.
Jangan terus-menerus dilanda rasa khawatir tidak ada yang membaca hasil tulisanmu. Kalahkan rasa takut menjadi karya tulisan yang menghibur dan bermanfaat. Kritik dan saran itu wajar, dan ini bisa menjadi masukan agar kedepannya bisa lebih baik lagi.

MEMBACA.
Yang tak kalah pentingnya adalah membaca. Biarpun judulnya adalah tips untuk menulis, namun membaca merupakan salah satu cara juga agar kita bisa termotivasi untuk konsisten menulis.
Dengan membaca, tentu saja perbendaharaan kata-kata kita akan lebih banyak. Kita juga akan banyak mendapatkan ide tulisan dari hasil karya orang lain. Sehingga kita pun bisa ikut termotivasi untuk menulis dengan konsisten.

Menulis dengan konsisten memang membutuhkan alasan yang kuat mengapa kita harus atau mau selalu menghasilkan hasil karya. Dengan konsisten, kita pun sekaligus bisa berkomitmen untuk menghasilkan sebuah tulisan dengan rutin.

Rutin disini, bukan berarti serta merta harus dilakukan setiap hari layaknya buku harian. Namun rutin dan konsisten disini ialah ketika kita membuat sebuah tulisan dalam keteraturan waktu, atau produktif dalam waktu yang teratur.

Misalkan membuat tulisan tentang hal makanan, kita bisa atur mungkin dua hari sekali, tiga hari sekali atau mungkin seminggu sekali. Bukan dalam jeda yang lama.

Konsisten disini artinya kita benar-benar paham untuk menghasilkan sebuah tulisan dengan rutin, sehingga bisa terlihat runutan atau kronologinya.

Kira-kira seperti inilah beberapa cara yang sedang aku coba jalani agar bisa konsisten dalam menulis, walaupun terkadang ada hal-hal yang tiba-tiba membuatku terjeda. Semoga tetap semangat dan memunculkan kembali niat untuk menulis.

sumber: google

Pilihan dan Harga Diri: Kupu Malam

 

Platform menonton film Iflix beberapa minggu lalu kembali menayangkan drama series baru berjudul Kupu Malam. Sejak mengetahui judulnya, aku pun melihat trailernya karena ingin melihat drama series apa yang katanya cukup menantang dan membara.

Kupu Malam ternyata memang menceritakan tentang seseorang pekerja seks yang terpaksa melakukan pekerjaan tersebut karena keadaan terpaksa. Kupu malam merupakan istilah yang sering digunakan oleh orang-orang sejak dulu untuk menyebut si pekerja seks tersebut.

Pemeran dari drama series cukup mengejutkan untukku, terutama pemeran utama perempuan, karena terasa kurang dewasa saja untuk perannya. Sementara adegan yang disuguhkan, ya begitulah, lumayan ada yang 'hot' dengan partner yang usianya terpaut jauh lebih tua.

Michelle Ziudith si pemeran utama Kupu Malam, sebenarnya kurang cocok. Tetapi jika melihat alur ceritanya yang berkisah tentang seorang remaja dewasa yang lugu dan baik terpaksa menjual dirinya untuk menyelamatkan adiknya yang sakit, sepertinya tak mengapa. Meskipun terasa geli melihat dia harus berakting panas dengan aktor senior Lukman Sardi walau tanpa adegan kissing di bibir. Kalau dengan Kenny Austin rasanya tak masalah untuk adegan dewasa dan kissing bibir dengan Michelle Ziudith. Masih sama-sama muda.

Kisah yang dipaparkan di Kupu Malam mungkin bisa jadi ada di dalam kehidupan nyata. Menjadi wanita penghibur dan penjaja seks karena tuntutan kehidupan, ingin uang banyak dengan cepat, dan pastinya ujung-ujungnya jelas iman dan rasa takut pada Tuhan yang minim sekali. Naudzubillahimindzalik.

Laura atau Flo nama jualnya, terpaksa merelakan tubuhnya untuk pada lelaki hidung belang. Bedanya dia menerapkan sistem no repeat order dan no kissing at lips. Apa di dunia nyata ada yang begini? Entahlah. Yang jelas si Flo itu tidak mau berhubungan dengan klien yang sama di kemudian hari. Elegan juga kelihatannya. Mungkin alasannya agar dia tak tampak jelas murahan dan menjual dirinya, jadi hanya sebatas teman tidur sekali bertemu. 

Kepergian adiknya yang selamanya ini menjadi alasan Flo atau Laura menjalankan pekerjaan sampingan yang menghasilkan banyak uang dengan instan, seketika membuat dirinya memutuskan untuk menyudahi tubuhnya dicicipi lelaki nakal. Padahal saat itu ada seorang lelaki parlente kaya raya yang berani membayar besar untuk bisa repeat order bersama Flo, dirinya di atas ranjang. 

Sang mami Rachel, perantara para pekerja dengan klien, cukup tergiur dengan tawaran dari bapak Arif, si parlente yang terobsesi dengan Flo. Ia memaksa Flo untuk menerima tawaran ketika adik Flo sedang dalam keadaan sekarat.

Adik meninggal, Flo pun melarikan diri ke Bali tanpa membawa cek yang sudah diberikan pak Arif. Enam bulan lamanya Flo, alias Laura, meninggalkan Jakarta dan putus dengan dunia luarnya. Sampai pada suatu ketika ia bertemu dengan Kenny Austin yang berperan sebagai Raffi, seorang pekerja sosial di perusahaan non profit miliknya. 

Ya bisa ditebak, Raffi pun mengejar cinta Laura, sampai mengajak menikah. Namun ternyata Raffi adalah anak dari pak Arif. Ribet, ya? Ujungnya, mereka tunangan. Tapi di akhir cerita, ada kejadian dimana Raffi bermimpi ayahnya berhubungan dengan Laura kembali. Sepertinya bakal ada kelanjutan Kupu Malam 2, yang mungkin bisa menjelaskan apakah Raffi tulus menerima Laura dan tetap akan menikahinya atau tidak. 


sumber: google


#KLIP2023
#Reviewfilmchindis

Komunikasi tanpa Orang Ketiga: Noktah Merah Perkawinan


Film yang diadaptasi dari sinetron beberapa puluh tahun lalu, kini sukses diangkat ke layar lebar dalam durasi kurang dari dua jam. Sementara dahulu kala, sinetron berjudul Noktah Merah Perkawinan ditayangkan sampai berpuluh bahkan ratusan episode.Awalnya aku mengira ini film tentang perselingkuhan seorang suami yang kemudian meninggalkan istrinya demi perempuan lain. Trailer film yang disajikan cukup membuat hati ini penasaran ingin menyaksikan dalam bentuk layar bioskop. 

Pemeran film ini menurutku cukup meyakinkan. Siapa yang tak kenal Sheila Dara Aisha, Oka Antara, Marsha Timothy, Ayu Azhari, Roy Sungkono, Nungky Kusumastuti, serta Ratna Riantiarno. Emosi dari masing-masing karakter bisa dengan keren dilakukan. 

Di awal-awal film kita langsung disuguhkan adegan seorang Yuli (Sheila Dara Aisha) sedang bertemu dengan tantenya (Ayu Azhari) yang seorang konsultan pernikahan, dan Yuli  bercerita tentang dirinya yang mencintai Gilang (Oka Antara), suami dari Ambar (Marsha Timothy) guru keramik-nya. Well, pada akhirnya tantenya juga konsultan pernikahan yang didatangi oleh Ambar dan Gilang, tanpa Yuli dan tantenya tahu.

Pernikahan Ambar dan Gilang telah dikaruniai dua anak, dan sejatinya mereka adalah keluarga yang bahagia. Entah mengapa, di suatu waktu mereka bertengkar hebat, yang sepertinya berkaitan dengan masalah komunikasi antara mereka berdua yang kerap terjadi salah paham. Sumber masalah komunikasi mereka diantaranya tentang bagaimana Gilang yang tidak terbuka dengan Ambar perihal Gilang yang sering membantu ibu dan kakak Ambar secara diam-diam. Ditambah pula konflik ikut campur tangan ibu Gilang terhadap masalah rumah tangga Ambar dan Gilang, seperti hal yang berkaitan dengan anak-anak mereka.

Ambar merasa Gilang selalu lari dalam setiap masalah yang mereka hadapi. Komunikasi diantara mereka seakan tidak pernah ada titik temunya. Ambar yang ingin segalanya dihadapi bersama, sementara Gilang terlihat lebih santai dan menganggapnya hanya seperti hal sepele dan tak perlu dipermasalahkan.

Kekeliruan Gilang seakan bertambah dengan membiarkan sosok Yuli hadir di dalam kehidupannya, walaupun awalnya hanya sebatas pembicaraan bisnis, Gilang mungkin merasa nyaman berbincang dan bertukar pikiran dengan Yuli yang ternyata juga merasa nyaman kepadanya. Yuli yang selama memiliki pacar namun merasa tak dihargai karena dominasi sepihak. 

Bibit-bibit rasa cinta pun muncul di hati Yuli tanpa ia sadari. Walaupun sepertinya Gilang hanya menganggap Yuli sebagai teman cerita, bukan untuk memunculkan rasa cinta yang lain. Cintanya hanya kepada Ambar, hanya saja komunikasi yang tidak baik menjadi pemicu hingga akhirnya Ambar berada pada titik jenuh dan emosi yang tinggi. Apalagi sejak ia menyadari ada yang berbeda pada interaksi Yuli dan Gilang. Ditambah pula ketika malam hari Ambar menemukan Gilang dan Yuli hendak masuk ke dalam kantor, yang mana sebenarnya Yuli hanya ingin menunggu jemputan.

Siapapun dia, jelas seorang istri akan berpikiran tak baik dan marah terhadap apa yang dilakukan oleh Gilang dan Yuli. Tak sepatutnya Gilang sebaik itu kepada perempuan lain, dan Yuli seharusnya bisa menjaga sikap serta tidak membiarkan perasaan cintanya tumbuh pada orang yang salah. Ya, orang yang sudah memiliki ikatan pernikahan sah. Walau perasaan cinta tak bisa ditahan dan dipaksa, tetapi masih ada akal pikiran dan hati yang bisa digunakan untuk menangkis sesuatu hal yang jelas keliru dan bisa menyakiti orang lain.

Di dalam rumah tangga, memang masalah komunikasi sungguh merupakan hal yang sangat vital untuk selalu dijaga keberlangsungannya. Komunikasi yang baik, efektif dan produktif. Sebab ada dua orang yang isi kepala dan perasaannya yang berbeda, sehingga komunikasi inilah yang semestinya bisa menjembatani perbedaan, sehingga pasangan dapat  menemukan suatu kesepakatan yang pada akhirnya bisa sama-sama menerima dengan bahagia.

Memang sulit, tetapi harus dilakukan jika ingin hubungan antara pasangan bisa langgeng dan berjalan dengan baik. Happy ending film ini membuat haru, dan seakan menyampaikan pada kita bahwa komunikasi yang baik memang harus sejalan dengan perasaan sayang dan cinta yang dimiliki.


Sumber: google


#KLIP2023
#Reviefilmchindis

Bundles of Stories - Simplicity Writing

Waktu itu Berharga

    Aku menutup buku catatan harianku setelah selesai menuliskan rencana kegiatan untuk esok hari. Ini satu diantara kegiatan di akhir har...