Senin, 07 Maret 2022

Aku dan Cerita tentang Perpustakaan

 




Perpustakaan ini salah satu tempat favoritku sejak zaman sekolah di SMA dan kuliah, selain kantin tentunya. Sebuah ruangan yang penuh dengan buku-buku, tempat yang tenang karena tak boleh berisik jika berada di dalamnya, tempat yang paling enak buat menyepi dari keriuhan saat istirahat sekolah maupun selepas kuliah.


Jadi kangen juga sama perpustakaan! Sudah sangat lama sekali aku tak pernah menyentuh yang namanya perpustakaan. Terakhir pergi ke perpustakaan kota saja sudah lama sekali, seingatku mungkin sekitar tujuh tahun lalu. Hmm … itu pun bukan untuk membaca atau meminjam buku, melainkan untuk menghadiri acara sekolah anak yang diadakan di perpustakaan. Kocak! 😄



Flashback kenangan perpustakaan saat SMA


Perpustakaan sekolah yang tak terlalu besar, tetapi cukup nyaman bagiku. Jika aku tak menemukan informasi ataupun jawaban dari tugas sekolah, perpustakaan jadi tempat utama yang aku kunjungi. Ya maklum saja, zaman itu belum ada google dan sejenisnya. Buku rangkuman pengetahuan saja paling top kala itu judulnya RPUL (Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap). Itu buku yang paling sering aku baca setiap harinya, selain baca kamus Bahasa Inggris 😅. 


Kadangkala saat istirahat, terutama kala aku sedang berpuasa daripada melihat teman-teman asyik dengan cemilannya, aku juga berkunjung untuk membaca buku cerpen atau buku apa saja yang kutemukan menarik untuk dibaca. Mengobrol sesuatu yang tak ingin didengar orang lain pun sering aku lakukan di perpustakaan. Biasanya kalau ada teman yang ingin curhat 🤭, walaupun berbicara harus berbisik-bisik di balik buku.


Yang paling aku ingat lagi, kala sekolah sedang ramai mengadakan kegiatan class meeting setelah selesai ulangan semester, aku dan beberapa teman pergi ke perpustakaan untuk menonton final bola basket NBA. Perpustakaan sekolahku memang keren, walaupun harus tenang, tetapi tetap tersedia televisi dengan setelan volume yang mungkin hanya bisa didengar jika aku menempelkan daun telinga ke speaker televisi model tabung itu. Tapi tak mengapa, saat itu petugas perpustakaan sedikit berbaik hati mengizinkan.


Memang zaman SMA itu yang membahagiakan bukan cuma waktu menang main basket antar sekolah, tetapi perpustakaan juga punya cerita untukku. Oya satu lagi, siswa yang suka ke perpustakaan kala itu, biasanya akan ada tambahan cap sebagai siswa yang rajin membaca dan pintar, lho 😁. Mereka tidak tahu saja aku sebenarnya berada di urutan rangking ke berapa hehe ….



Perpustakaan Zaman Kuliah


Lain saat SMA, lain pula saat kuliah. Tujuan utamanya memang adalah untuk mencari buku-buku yang menunjang mata kuliah yang kupilih. Seingatku saat kuliah pun, google pun masih belum aku gunakan. Handphone saja masih yang hanya bisa menelepon, berkirim pesan, bermain game tetris atau ular-ularan, dan buat senter darurat. Walaupun aku sudah ada laptop pemberian dari om dan tante, tetapi untuk jejaring internet pun masih minim sekali saat itu. 


Perpustakaan di kampusku cukup besar dibandingkan saat SMA yang hanya sebuah ruangan. Ada tiga tingkat jika tak salah ingat. Lantai paling atas itu khusus kumpulan buku skripsi dari para mahasiswa yang sudah lulus.


Aku suka berada di perpustakaan ini, karena jelas sekali akan banyak buku-buku yang bisa aku dapatkan untuk tambahan informasi jika ada tugas dari dosen. Sesekali aku meminjam buku sesuai mata kuliah atau buku bacaan ringan seperti kumpulan cerpen. 


Sama dengan saat SMA, perpustakaan saat di kampus, juga salah satu tempat tujuan untuk bersantai dengan teman akrabku. Kami tetap membaca buku yang menarik untuk kami membaca sembari menunggu jam mata kuliah berikutnya, tetapi sesekali juga sambil mengobrol ringan sekedar curhat tentang dosen atau kakak tingkat yang rese 😁.


Nah iya, perpustakaan kampus ini juga tujuanku jika ada kakak tingkat yang memaksaku untuk ikut demonstrasi. Aku bukan mahasiswa yang suka demonstrasi, jadi pernah suatu ketika, kakak tingkat melihatku hanya di depan kelas menonton persiapan mereka yang hendak demo entah tentang apa, aku pun didatangi dan dipaksa untuk ikut serta karena aku mahasiswa baru. Dengan seribu macam alasan, aku pergi dengan cepat ke perpustakaan dengan dalih banyak tugas. Tak akan ada yang berani gaduh di perpustakaan.


Banyak memori di perpustakaan kampus selain tempatnya mencari buku. Di perpustakaan itu pula, aku mengejar deadline mengerjakan skripsi selama sekitar enam bulan. Mulai dari awal menentukan judul hingga akhirnya menuntaskan daftar pustaka skripsi. Di salah satu ruangan perpustakaan itu pula, aku menerima pengumuman sebagai salah satu mahasiswa dengan nilai bagus di jurusan dan juga lulus tes pekerjaan di sebuah perusahaan tambang ternama. 


Kenangan perpustakaan ternyata tak melulu soal buku-buku bacaan. Ada banyak hal yang terjadi juga di perpustakaan.


Yang jelas, aku masih punya PR dan janji  untuk mengajak anak-anakku ke perpustakaan daerah kota 🤭. Walaupun sebagian buku-buku bacaan sudah ada di  aplikasi Ipusnas, tetap saja ada rasa berbeda jika membaca langsung buku fisik. 


Semoga segera bisa terlaksana pergi ke perpustakaan lagi! ☺️





#TemaTantanganMenulisKLIP
#TemaTantanganMenulisKLIP2022
#programKLIP2022
#KelasLiterasiIbuProfesional
#ibuprofesional2022
#ibuprofesionalforindonesia
#semestakaryauntukindonesia
#womenincooLABoration
#IP4ID2022
#KLIP2022MengantarCahaya

#KLIP22

#Maretke7

Bundles of Stories - Simplicity Writing

Waktu itu Berharga

    Aku menutup buku catatan harianku setelah selesai menuliskan rencana kegiatan untuk esok hari. Ini satu diantara kegiatan di akhir har...