Jumat, 11 Maret 2022

Keluarga Untuk Diriku

 


Keluarga, sebuah tema dari KLIP sebagai bagian dari challenge wajib yang harus diikuti semua member KLIP. Meskipun tak wajib pun, tema keluarga pastinya sangat menarik dan akan banyak kisah di dalamnya, karena bicara tentang keluarga pastinya luas sekali cakupannya.


Untukku pribadi, keluargaku adalah tempat aku untuk berkumpul bersama, saling berbagi kebahagiaan dan kesedihan, saling menyayangi, mencintai dan memberi semangat. Bersama dengan keluarga inti dan keluarga kecilku, kami belajar bersama untuk menjalani kehidupan dengan berusaha menjadi lebih baik setiap saat, meskipun tak dipungkiri terkadang ada batu sandungan atau konflik di dalamnya.


Kedua orang tuaku adalah keluarga terbaikku, yang menjadi tempatku bersandar dan berbagi sukacita. Sejak dahulu, sebisa mungkin aku tak ingin membagikan kesedihan jika masih bisa kutahan sendiri, karena melihat mereka senang dan bahagia itu menjadi kepuasan tersendiri. Apalagi semenjak ayahku tak ada, ibuku adalah satu-satunya keluargaku, selain adikku yang paling ingin selalu aku bahagiakan. 


Memiliki keluarga lengkap sejak lahir adalah rezeki dan anugerah dari Allah yang sangat aku syukuri. Karena tidak semua anak yang bisa merasakan apa yang aku rasakan dan miliki. Saat kecil, kadang aku diajak ke panti asuhan atau melihat ke keluarga lain yang mungkin kurang beruntung, agar selalu bersyukur dengan nikmat yang kumiliki, yaitu keluarga yang bahagia.


Sama halnya dengan saat ini, dimana aku mempunyai keluarga kecil sendiri, ada aku, pasangan dan anak-anak. Membangun keluarga kecil ini bersama-sama, dengan tujuan yang pasti diinginkan semua keluarga, yaitu bahagia, sehat, penuh limpahan rezeki dan kebaikan.


Anak yang bahagia biasanya lahir dari keluarga yang juga bahagia. Meskipun ada sebagian kecil anak-anak lain yang tetap bertahan dan bersyukur tetap menjadi diri yang bahagia, walaupun tak berasal dari sebuah keluarga yang bahagia. Dan mereka itu beruntung dari sisi lain, yaitu beruntung mempunyai hati yang kuat untuk tetap bisa berbahagia. 


Dan untuk menciptakan keadaan bahagia dalam keluarga, ada peran seorang ibu pula di dalamnya. Seorang ibu bisa dibilang sebagai salah satu bahan bakar kehangatan keluarga, bagi pasangan dan anak-anaknya. Itu sebab sering kita dengar tentang bagaimana seorang perempuan memiliki peran yang penting dalam keluarga. Selain menjadi seorang istri, seorang perempuan juga harus menjadi seorang hamba Allah, dan juga seorang ibu. 


Menjadi seorang istri dari seorang suami, tentu saja seorang perempuan harus bisa menempatkan dirinya sebagai seseorang yang bisa mendampingi pasangan dalam suka maupun duka, selalu saling mengingatkan dan bekerjasama dalam rumah tangga untuk membangun keluarga yang baik dan menyenangkan. 


Kemudian sebagai seorang hamba Allah, tetaplah seorang perempuan harus mengutamakan Allah dengan beribadah dan mengikuti ajaran dan perintah-Nya, serta menjauhi larangan-Nya. Dengan beriman kepada Allah, seorang perempuan bisa menjalankan kehidupannya dengan baik, sehingga dapat diterapkan pula ke dalam keluarganya.


Lalu sebagai seorang ibu, seorang perempuan memiliki banyak tanggung jawab dalam menciptakan keluarga yang nyaman. Seorang ibu berperan dalam memastikan tumbuh kembang seorang anak dengan baik, mulai dari kesehatan, pendidikan, keterampilan, adab dan etika, serta berbagai hal kehidupan lainnya. 


Namun tak berarti tidak ada peran seorang suami yang harus mendampinginya. Sebab seorang perempuan, seorang ibu, juga seorang manusia yang mempunyai keterbatasan fisik dan mental. Ada hal yang sangat perlu pula dijaga, agar kondisi dan kehidupan seorang perempuan sebagai ibu tetap dalam keadaan bahagia dan nyaman, demi menjaga kebaikan dalam keluarga.


Keluarga itu idealnya harus saling support, harus saling mengasihi, saling menyayangi, saling mengerti dan empati, saling membahagiakan, menyenangkan, serta mendoakan hal-hal baik.


Saat ini aku bersyukur dengan adanya diriku dan keluarga yang kumiliki. Aku masih bisa menjaga keluargaku dengan baik. Aku pun masih bisa berdaya dan berkarya sebagai seorang perempuan merdeka tanpa harus melupakan kewajibanku sebagai seorang anak dari orang tuaku, sebagai istri dan sebagai ibu.


Alhamdulillah. Selalu Bersyukur.


Jika ada yang merasa tak beruntung karena tak merasa memiliki keluarga, jangan khawatir, karena ada keluarga pun tak melulu hanya dengan orang sedarah. Masih banyak orang-orang yang bisa dianggap sebagai keluarga dengan segala kebaikannya.


Allah memberikan keluarga pada kita sesuai dengan kehendak-Nya. Bisa dengan siapa saja dan dari mana saja. Sedarah ataupun tak sedarah. Begitu pula yang kurasakan, selain keluarga sendiri, aku pun memiliki orang-orang baik yang kuanggap juga sebagai keluargaku.


Keluarga adalah hadiah dari Allah

Untuk dibahagiakan dan dikasihi

Keluarga bagai tempat yang indah

Untuk selalu saling menyayangi




#KelasPersiapan

#programKLIP2022

#KelasLiterasiIbuProfesional

#ibuprofesional2022

#ibuprofesionalforindonesia

#semestakaryauntukindonesia

#womenincooLABoration

#IP4ID2022

#KLIP2022MengantarCahaya

#KLIP22

#Maretke11





Bundles of Stories - Simplicity Writing

Waktu itu Berharga

    Aku menutup buku catatan harianku setelah selesai menuliskan rencana kegiatan untuk esok hari. Ini satu diantara kegiatan di akhir har...