Jumat, 15 Desember 2023

Aliran Rasa Menulis Bersama KLIP 2023

Melewati tahun 2023 bersama KLIP atau Kelas Literasi Ibu Profesional merupakan sebuah kesempatan yang benar-benar menjadi tempat aku belajar menulis setiap harinya.


Tidak mudah untuk menjadi konsisten dengan kualitas yang benar-benar baik. Konsisten menulis berarti belajar untuk mendisiplinkan diri dalam mencurahkan isi hati dan pikiran ke dalam sebuah tulisan setiap waktu. Setiap hari atau setiap durasi yang diinginkan, dan apapun bentuknya. 


Belajar menulis dengan konsisten bermula dari mengikuti KLIP, sebab KLIP memberikan kebebasan pada kita untuk menulis dimana saja dan tentang apa saja yang masih dalam koridor sekolah anak SMP. 


Hasil menulis Skripsi berjudul Ayana & Ryu ini masih jauh dari kata sempurna. Cerita ini bermula dari keinginan untuk konsisten menulis selama 30 hari, serta sekaligus sebagai ajang belajar menulis pada sebuah akun sosial media.


Semoga saja ... harapanku, menulis akan selalu menjadi sebuah rutinitas harian bahkan setiap waktunya untuk mendapatkan berbagai manfaat baiknya. 





Senin, 13 Februari 2023

𝗣𝗿𝗼𝗹𝗼𝗴 𝗙𝗶𝗹𝗺: 𝗞𝗲𝗺𝗯𝗮𝗻𝗴 𝗔𝗽𝗶



Di tengah isu peduli kesehatan mental yang tengah banyak menjadi perbincangan dan pembahasan orang akhir-akhir ini, ada satu film layar lebar yang akan tayang sekitar awal bulan Maret 2023 nanti yang alur ceritanya mempunyai tema tentang kesehatan mental.


Menarik banget menurutku, ketika melihat poster dan trailer-nya yang kebetulan lewat di linimasa media sosial. 


Film ini sendiri diperankan oleh empat bintang film yang tak perlu diragukan aktingnya. Mereka adalah Donny Damara, Ringgo Agus Rahman, Marsha Timothy, dan Hanggini. Nampaknya pemilihan perannya sudah terasa cukup sesuai, dan semoga saja setelah menonton filmnya secara keseluruhan, akan bisa terlihat secara utuh kecocokkan peran yang dimainkan.


Kembang Api ini mengisahkan tentang empat orang dengan latar belakang berbeda, yang berniat ingin bunuh diri bersama-sama dengan meledakkan diri mereka menggunakan sebuah bola besar yang di dalamnya berisi kembang api. 


Namun ternyata yang terjadi justru sebuah peristiwa aneh. Setiap kali bola kembang api itu meledak, mereka tidak meninggal, melainkan malah kembali ke kondisi awal ketika mereka berkumpul bersama. Bola kembang api itu pun masih terlihat utuh di depan mereka berempat.


Alasan mereka ingin bunuh diri itu beragam, dan semuanya berkaitan dengan kesehatan mental mereka, yang jelas sedang tidak baik-baik saja dan terganggu. 


Seperti adanya seorang lelaki yang putus asa, sosok seorang ibu yang mengalami depresi dan ingin mengakhiri hidupnya, serta seorang pelajar remaja yang senantiasa menjadi korban ‘bully’ atau perundungan, sehingga membuatnya lelah. Kemudian sang lelaki tua yang tak sanggup lagi memikul beban hidup.


Peristiwa mereka yang hendak bunuh diri tetapi malah mengalami kejadian aneh dengan kembali ke situasi awal saat ingin bunuh diri semacam dejavu. Jika tak salah ingat, kejadian yang dialami keempat orang ‘lemah iman’ Ini mirip dengan alur film “Sabar Ini Ujian” yang mana waktu kembali berputar ke keadaan awal.


Benar memang, bahwa setiap orang memiliki masalah, situasi, dan kondisi berbeda-beda. Ide cerita film Kembang Api ini sepertinya akan banyak memberikan makna tentang kehidupan dari orang-orang yang sedang berada pada titik terendah dihidupnya, yang (mungkin) memiliki kelemahan iman. 


Bisa jadi mereka sudah berusaha mencoba untuk bertahan, bahkan untuk bangkit dari keterpurukkan. Namun kekuatan pikiran, hati, dan iman seseorang tidak bisa disamakan. 


Bukan hak kita untuk menghakimi perbuatan orang-orang yang ingin mengakhiri hidupnya dengan sia-sia. Sebaliknya, lebih baik kita merangkul, memberikan kepedulian dan dukungan kita, bahwa mengakhiri hidup dengan bunuh diri, bukan berarti masalah juga ikut berakhir. 


Semoga film Kembang Api ini bisa memberikan pelajaran bagi kita yang mungkin sedang berada dalam posisi labil, tak bisa berpikir jernih, dan merasa tak berguna. 


Dan untuk orang-orang yang sedang berada dalam keadaan lebih beruntung, bisa lebih peduli dan menjadi penolong untuk mereka memperbaiki diri dan situasi.


Kita tunggu film-nya diputar, untuk review cerita penuh dan pelajarannya.


*sumber foto: google



Bundles of Stories - Simplicity Writing

Waktu itu Berharga

    Aku menutup buku catatan harianku setelah selesai menuliskan rencana kegiatan untuk esok hari. Ini satu diantara kegiatan di akhir har...