Kamis, 24 Februari 2022

Jangan Julid, Nanti Hati dan Pikiran Mumet!

 




Lagi-lagi tema TTM dari KLIP penuh kejutan. Julid oh Julid. Ini sebuah kata yang kayak lagi happening atau lagi populer dikalangan para netizen di sosial media. Tak cuma di sosial media sih, di kehidupan nyata sekeliling juga ada, bahkan bisa dari orang-orang kenal sama kita. Nah lho?


Aku pun justru baru tahu kalau istilah julid ini ternyata populer sejak zaman mbak Syahrini yang penyanyi Maju Mundur Syantik itu menggunakan kata itu dalam sebuah lirik lagunya. Konon katanya, asal katanya dari bahasa Sunda, binjulid, yang maksudnya adalah iri atau dengki. Bisa aja ya, mbak Syahrini ini.


Kata julid pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) itu sendiri dipaparkan dengan arti kurang senang melihat kelebihan orang lain, seperti beruntung dan sebagainya, cemburu atau sirik.


Kalau yang namanya cemburu atau sirik, itu sudah seringkali aku mendengar, bahkan dari zaman sekolah dahulu. Satu atau dua orang pun pernah kujumpai secara tidak langsung bahwa mereka pernah tidak senang denganku. Atau ada juga kujumpai, beberapa orang yang bercerita padaku tentang orang lain. Jadinya justru semacam ghibah, Astaghfirullah…


Orang-orang yang dirinya suka julid dengan kehidupan orang lain itu menurutku banyak mendapat rugi untuk dirinya. Walaupun mungkin pengikut kejulidan-nya banyak, tapi ada dari dalam dirinya yang nantinya bakal merugi.



Hati dan Pikiran tidak Tenang


Setiap kali lihat orang bagus sedikit, baik sedikit, lebih sedikit, langsung dikomentari. Komentarnya pun bukan komentar memuji atau mendoakan, tetapi malah mengkritik, menghina, dan mencemooh, seakan yang terlihat bagus itu hanya pencitraan si orang, mengada-ada atau melebih-lebihkan.


Kalau tak puas, orang yang hobinya julid ini, bisa sambil mencari massa, mencari dan mengompori banyak orang sehingga membentuk kelompok julid masal. Kompor-mengompori ini jelas paling sering terjadi, demi mendapatkan teman-teman satu misi dan visi, yaitu julid berjamaah. Naudzubillah. 


Hal ini sih jelas karena hati mereka tidak tenang, pikiran si tukang julid kalut, karena ada sesuatu hal atau orang yang baginya tidak sesuai dengan dirinya. Jadi bawaan hati dan pikirannya, pokoknya, dialah yang paling dan maha benar.



Berujung pada Penyakit Hati


Sudah hati tidak tenang, pikiran bertambah, akhirnya semakin lama hatinya akan tumbuh penyakit yang mengerogoti hati. Iya, penyakit hati yang obatnya itu cuma ada dari dalam dirinya sendiri.


Jika melihat pada firman Allah SWT dalam Al Quran surah An-Nisa ayat 32, artinya berbunyi:


"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."


Jelas sekali Allah itu meminta kita untuk mempunyai rasa iri hati kepada orang lain. Karena Allah sudah pasti mengatur mana saja yang menjadi bagian dan hak makhluk-Nya. Tugas kita sebagai manusia, memohon doa tanpa melupakan usaha.


Jadi jika ada yang rezekinya dilebihkan oleh Allah, setidaknya kita bersyukur dahulu dan memperkuat dan usaha, sehingga akan lupa bagaimana cara julid-menjulid yang cuma membuat hati panas dan sakit tak berdarah.



Banyak Melihat ke "Bawah"


Ini nih yang terkadang sulit dilakukan, apalagi pada kaum yang sudah mengikrarkan dirinya sebagai penjulid akut. Terlalu sering melihat ke atas, melihat sesuatu yang lebih darinya, hingga akhirnya bibit-bibit iri yang tidak baik dengan riang tumbuh di hati. Mulailah mengeluarkan segala ucapan lisan maupun tulisan demi menaikkan mutu diri dengan menjatuhkan orang lain.


Sesekali harusnya melihat ke bawah dan memperbanyak intropeksi diri. Sebenarnya, sah-sah saja melihat ke atas. Mungkin sekedar untuk mengagumi, atau mungkin juga ikut senang dan bahagia atas kelebihan, kebaikan dan limpahan rezeki orang. Sekaligus panjatkan doa untuknya dan tentunya untuk diri kita. Tetapi bukan untuk melihat lantas timbul hasad atau dengki. 


Rezekinya, rezekinya dari Allah

Rezekimu, juga rezeki dari Allah

Jika ada perbedaan, pasti Allah tahu tujuannya

Jika ada ketimpangan, percaya bahwa Allah Maha Adil



Ada satu ayat yang kutemukan, yaitu Al Quran surah Al Hujurat ayat 12, yang menyebutkan:

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah pula sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain."


Kayaknya sudah jelas pada ayat itu bahwa  Allah memberikan peringatan kepada kita agar tidak berbuat julid kepada orang lain. Memangnya kita juga mau, orang lain julid pada kita? Jangan, deh. Jauh-jauh, deh.


Aku pernah merasakan bagaimana menjadi korban julid seorang teman. Ada yang aku ketahui langsung, ada pula yang diberitahu. Kesal? Pastinya! Auto memutar balik ingatan, siapa tahu ada secara tak sadar aku juga pernah julid padanya, atau pada orang lain. Setidaknya itu reminder buatku, yang berusaha untuk tidak iri yang negatif pada orang lain.


Berusaha menahan diri itu yang paling penting dalam bertindak. Entah dari menahan lidah untuk mengeluarkan kata-kata beraura julid, maupun menahan jari untuk tak mudah mengetik kata demi kata yang mengandung isi julid di media sosial maupun chatting bersama teman.


Kalau kita kena julid, artinya kita cukup punya arti di hati dan pikirannya, kita seperti diperhatikan orang lain. Jadi memang lebih baik tenangkan diri saja, daripada mengganggu hidup, selagi tidak membuat sesuatu yang merugikan.


Nah, kalau tidak mau kena julid, berusaha jadi orang yang biasa-biasa saja dalam bertindak. Kalau sudah benar dan tak berbuat sesuatu yang mengganggu atau menyakiti orang lain, namun tetap salah juga di mata mereka, percayalah, mungkin itu sudah hobi para penjulid yang kurang kerjaan dan butuh hiburan 😁.




#KLIP22

#Februarike24

#TemaTantanganMenulisKLIP #TemaTantanganMenulisKLIP2022 #programKLIP2022 #KelasLiterasiIbuProfesional #ibuprofesional2022 #ibuprofesionalforindonesia #semestakaryauntukindonesia


Sabtu, 19 Februari 2022

Perbedaan dan Cinta: Akhirat, A Love Story

 

Akhirat, A Love Story. Sebuah judul film yang sejak awal aku tahu cukup menarik perhatianku untuk segera menyimak. Kata Akhirat pada judul yang menurutku terkesan seram, namun tambahan kata love story membuat sepertinya film ini tak seseram yang dibayangkan.


Peran utama film ini dimainkan oleh Della Dartyan sebagai Mentari dan Adipati Dolken sebagai Timur. Mereka disini berperan sebagai pasangan kekasih. Sebelumnya, keduanya pernah pula berpasangan di film Love For Sale 2. 


Film dibuka dengan cerita tentang sepasang kekasih yang backstreet dalam menjalani hubungan, Mentari dan Timur, dikarenakan ada perbedaan yang mendasar diantara mereka berdua. Sekali lagi, perbedaan dua agama menjadi ide yang dimunculkan dalam sebuah film.


Mereka bertemu di suatu tempat setelah sekian lama dan baru mengetahui bahwa dahulu pernah satu sekolah. Hari-hari terasa indah bagi mereka berdua, namun seketika menjadi menakutkan dikala mereka membicarakan tentang adanya perbedaan agama yang terbentang di depan hubungan asmara yang membahagiakan mereka.


Hingga suatu ketika, Timur memutuskan untuk mengenalkan Mentari sebagai kekasih yang dicintai kepada ibunya. Walaupun diantara kedua ibu mereka sudah saling mengenal, namun belum pernah ada yang tahu tentang hubungan mereka.


Sebelumnya pun, saat Mentari membicarakan sosok Timur, ibunya secara bijak memberikan wejangan kepadanya untuk bisa memilih sesuatu yang cocok untuk dirinya, yang membuatnya kembali bingung dan berpikir bagaimana cara agar hubungan mereka bisa berlanjut.


Pertemuan antara Mentari dan ibunda Timur pun tak terjadi, karena Timur berselisih paham dengan sang ibu yang tak menerima kehadiran Mentari sebagai pasangan di hidup Timur. Mereka pun akhirnya bertemu di tempat lain untuk menenangkan diri.


Sungguh malang, mereka mengalami kecelakaan yang mengakibatkan mereka berdua koma selama berhari-hari. Dalam keadaan koma itu, jiwa mereka bertemu di alam lain. 


Di alam lain sebelum menuju akhirat itu, mereka mengalami berbagai kisah diantara dilemanya mereka untuk kembali ke kehidupan di dunia. Bertemu dengan para jiwa lain yang sedang menunggu menuju akhirat membawa mereka berdua pada kebingungan.


Timur menginginkan bahagia bersama Mentari di dunia lain, sementara Mentari walaupun menginginkan untuk tetap bersama Timur, ia ragu, karena melihat betapa sedih dan tersiksanya kedua orang tuanya melihat kondisi tubuhnya yang koma. Mentari diingatkan kembali bahwa masih banyak cita-citanya yang belum diwujudkan. Diantaranya adalah bisa memiliki buku ilustrasi yang sudah sehari-harinya ia lakoni.


Menonton film ini mungkin awalnya akan bingung, bahkan mungkin bertanya-tanya, apakah benar kehidupan di dunia lain itu seperti demikian adanya yang ditampakkan di film. Jadi, sebaiknya mungkin saat menonton kita nikmati saja alurnya dan melihat pesan-pesan cinta yang bisa diambil.


Beberapa hal yang setidaknya bisa kita pahami dari alur cerita di film ini antara lain:


  • Percintaan beda agama itu tak semudah yang dibayangkan. Mungkin di awal-awal terlihat dan terasa indah, namun masalah di kemudian hari bisa menjadi sesuatu yang menyakitkan. Walaupun mungkin ada sebagian pasangan yang berhasil mengatasinya, tapi percayalah, itu tak kan semudah membalikkan telapak tangan.

  • Sebesar apapun cinta kepada orang lain, terkadang kekuatan cinta dan kerinduan dari keluarga bisa pula mengalahkannya.

  • Jangan pernah menyia-nyiakan, membuang waktu untuk hal-hal yang akan bisa membuat kita menyesal di kemudian hari nantinya.

  • Terkadang sebagai orang tua, belum tentu bisa 100% mengenal anaknya secara utuh, hingga waktu dan perhatian keluarga itu sangat berharga.

  • Ada saatnya seseorang dapat merasakan bahagia hanya dengan melihat seseorang yang disayangi dan dicintai hidup bahagia walaupun tak harus bersama.


Film ini bisa dibilang happy ending jika penonton mengharapkan pasangan kekasih beda agama ini akan bersatu dengan cara salah satunya mengikuti keyakinan pasangannya, atau mungkin mereka tetap bersatu yang entah bagaimana caranya.


Namun disini, suguhan happy ending-nya adalah keikhlasan seseorang yang penuh cinta untuk melihat kebahagiaan pasangannya walaupun tanpa dirinya. Mungkin seperti a bit sad ending karena terpisah bukan lagi karena berbeda agama, melainkan karena dunia yang dipijak pun akhirnya berbeda.


Ambil hikmahnya, ambil pelajarannya, ambil sisi hiburannya kala menonton film ini. Akting para pemeran yang tak perlu diragukan lagi, cukup membuat film berdurasi sekitar 122 menit ini menjadi daftar tontonan akhir pekan.


Selamat menikmati! 💕



Sumber:

Film Akhirat, A Love Story

Picture by Google



#reviewfilmchindis

#KLIP22

#Februarike19

Jumat, 18 Februari 2022

Belajar Konsisten Menulis: Sharing Bunda Cekatan Keluarga Literasi Fiksi

 "Belajar Konsisten Menulis"


Pekan keempat sudah tiba di tahap ulat-ulat perkuliahan Bunda Cekatan. Di pekan ini kami masih berada di kebun Apel bersama keluarga yang mempunyai kesamaan dan kemiripan peta belajar. Keluargaku adalah keluarga literasi fiksi, bagian dari keluarga besar literasi.


Setelah perwakilan keluarga literasi fiksi menampilkan sharing ilmu melalui penampilan Go Live, beberapa dari kami anggota keluarga yang lain ikut mengisi sharing bersama melalui zoom meeting bersama anggota keluarga fiksi lainnya.


Setelah memilah dan memilih hal apa yang akan aku sharing selama belajar tiga pekan di tahap ulat, aku pun memutuskan untuk sharing tentang bagaimana aku belajar untuk konsisten dalam menulis. Ya, ini sesuai dengan peta belajar dan yang memang sedang aku pelajari.


Saat ini aku pun sedang berusaha untuk selalu menulis setiap hari, diantaranya karena aku sedang mengikuti tahun kedua berada di Kelas Literasi Ibu Profesional (KLIP), yang memberikan tantangan untuk menulis setiap hari juga tantangan menulis dengan tema-tema tertentu. Selain itu menulis setiap hari aku usahakan sebagai bagian dari menuangkan isi kepala dan rasa di hati yang aku rasakan, aku lihat dan dengar, yang tak mampu aku ungkapkan secara lisan.


Menyempatkan diri membuat slide materi sharing secara sederhana, bukan bermaksud untuk mengajari dan merasa sudah paling konsisten, tetapi sesuai dengan judul sharing yaitu Belajar Konsisten Menulis, disini aku pun masih dalam tahap belajar, masih berusaha untuk selalu konsisten bisa menulis setiap saat atau setiap hari.


Slide materi itupun aku sajikan berdasarkan apa yang saat ini aku sedang jalani dan pelajari. Beberapa hal yang sedang berusaha aku jalani antara lain adalah:


  • Kuatkan niat dan komitmen pada diri sendiri

Dalam memenuhi komitmen untuk konsisten dalam menulis, memang membutuhkan niat yang kuat bahwa kita ingin membuat tulisan, entah itu untuk pribadi maupun untuk dipublikasikan. Jika sudah memiliki niat dari hati dan komitmen yang kuat, menulis bukan lagi menjadi hal yang sulit dilakukan.


  • Tahu tujuan menulis untuk apa

Orang menulis pasti mempunyai tujuan, entah untuk kebutuhan mengisi suatu konten tulisan seperti mengisi blog dan media sosial atau hanya untuk curahan hati saja.

Jika sudah tahu arah tujuan kita menulis, setidaknya sudah tahu apa yang harus dilakukan dalam proses menghasilkan tulisan.


  • Sering membaca, mendengar atau melihat suatu informasi

Sering membaca itu dapat menambah wawasan bahkan ide kita dalam membuat dan mengembangkan sebuah tulisan menjadi karya yang bermanfaat dan bisa dinikmati diri sendiri maupun orang lain.

Selain membaca, mendengar dan melihat sesuatu hal atau informasi yang sedang terjadi di sekitar kita pun bisa menjadi sumber ide dalam membuat tulisan.


  • Menulis bebas tanpa beban, karena itu  tidak dilarang

Menulis itu bebas dilakukan, tanpa beban, selagi tetap memperhatikan adab dan etika dalam berkarya jika hendak dipublikasikan.

Jangan pernah takut memulai untuk menulis, karena setiap tulisan akan ada pembacanya masing-masing.

Melakukan free writing pun tak masalah. 


  • Usahakan memiliki waktu khusus

Tak semua orang bisa mengkhususkan waktu-waktu tertentu untuk diisi dengan menulis. Tetapi ini kembali pada pribadi masing-masing, bagaimana niat dan apa tujuannya ingin menulis.

Jika tak bisa mempunyai waktu khusus, menulis masih bisa kita lakukan di sela-sela waktu senggang atau saat kita tiba-tiba memiliki sebuah ide. Penggunaan aplikasi menulis di handphone bisa kita lakukan untuk lebih mendekatkan diri dengan menulis. Selain itu, selalu membawa buku catatan bisa membantu juga menyimpan ide sementara.


  • Jangan memaksakan diri, beristirahat sejenak

Menulis dan terus menulis, lalu tiba-tiba merasa buntu bahkan lelah, itu bisa saja terjadi. Istirahat saja dahulu sejenak dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan serta hal-hal yang bisa menentramkan hati dan pikiran, seperti menonton, membaca ringan, menonton atau refreshing berjalan-jalan.

Jika hati dan pikiran sudah nyaman, kita pun bisa menulis dengan nyaman dan seperti mendapatkan energi baru.


Sharing sederhana ini Alhamdulillah bisa dihadiri oleh beberapa anggota keluarga, yang bersama-sama belajar dan berdiskusi tentang cara bagaimana konsisten dalam menulis.


Mengutip quote dari J. K. Rowling yang menurutku cocok untuk menyemangati diri dalam menulis yaitu berbunyi:


"Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri."


Beruntung sekali bisa mengenal para anggota keluarga literasi fiksi yang sejatinya adalah orang-orang yang kemampuan literasi menulisnya bisa dibilang sudah diatasku. 


Semoga sharing selama 30 menit ini dapat membawa banyak berkah dan manfaat bagi diriku juga teman-teman lainnya.




#KLIP22

#Februarike18

#sharingbelajar

#bundacekatan

#kebunapelhutankupukupucekatan

#keluargaliterasifiksi

Kamis, 17 Februari 2022

Self Love: I never can't be compared

 I Never Can't be Compared!



Tantangan Tema Menulis KLIP kembali lagi dan kali ini mengajak kita untuk mencintai diri sendiri dengan bahagia. Kata kerennya itu Self Love, mencintai diri sendiri, cinta pada diri sendiri.


Bicara cinta itu sebenarnya tidak mudah, tetapi juga tidak sulit. Cinta itu hak dan milik siapa saja, yang memang mau menerima dan memberi rasa cinta. Perasaan cinta itu anugerah yang diberikan Allah kepada makhluk-Nya.


Namun bagaimana dengan mencintai diri sendiri? Mencintai diri sendiri bisa dibilang mensyukuri segala hal yang telah terjadi, yang dialami dan didapat oleh diri ini. Bersyukur dan menerima apapun dan bagaimanapun situasi dan kondisi yang terjadi pada diri sendiri. 


Bagaimana bisa kita tidak mau mencintai diri sendiri, sedangkan Allah saja mencintai kita dengan menciptakan diri ini sebaik-baik kehendak-Nya, lengkap dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Tugas kita hanya bersyukur, beribadah dan mempergunakan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dengan baik dan benar.


Tetap yang namanya manusia, terkadang lupa untuk melihat dirinya sendiri lebih dalam, hanya karena ada hal yang menurut kita ada yang lebih baik dan bagus di luar sana. Diri ini terkadang tergoda untuk melihat ke atas daripada melihat ke bawah, dan ini bisa berpengaruh pada diri sendiri jika tidak cepat-cepat menyadari.


Namun betul juga, jika ada yang berkata bahwa melihat ke atas itu adalah sebagai motivasi diri untuk bergerak maju atau berubah menjadi lebih baik. Hal ini bisa dilakukan dengan catatan hati dan pikiran benar-benar bersih dan murni hanya untuk kemajuan diri, menjadikannya sebagai penyemangat.


Lain cerita jika pada akhirnya hati dan pikiran justru menjadi iri hati yang negatif akan kelebihan dan kekuatan orang lain, lalu akhirnya berujung pada mengusahakan sesuatu yang tidak baik demi mencapai tujuan atau lantas menjadi insecure dan buntutnya marah kepada Allah yang dianggap pilih kasih pada kehidupan orang yang lebih baik.


Sehingga kita perlu kembali pada diri sendiri, mengingat kebesaran Allah serta nikmat dan rezekinya dengan banyak bersyukur. Ya, bersyukur dengan adanya diri ini, mencintai apa adanya diri sendiri, namun tetap berusaha untuk terus belajar menggali kelebihan kita untuk menyeimbangkan kekurangan kita.


Self Love memang kurang lebih artinya mencintai diri sendiri. Namun jangan sampai kebablasan mencintai diri sendiri melebihi cinta kita pada Allah dan Rasul-Nya. Karena sejatinya, jika kita mencintai Allah, maka kita akan selalu mencintai diri kita sepenuhnya.


Beberapa hal yang mungkin bisa coba dilakukan untuk mencintai diri sendiri antara lain adalah:


  • Banyak bersyukur

Ini merupakan hal yang bisa dibilang harus selalu dilakukan, dari hal atau momen tertentu yang terkecil sampai yang besar.


  • Menggali isi diri sendiri

Menyelami apa yang ada pada diri sendiri seperti kelebihan, kekuatan, kelemahan dan kekurangan, agar kita tahu hal apa yang bisa membuat kita makin cinta dengan diri ini.


  • Tidak ada orang yang sempurna

Menyadari bahwa banyak orang disekitar kita yang tidak sempurna. Kehidupan yang dijalani setiap orang berbeda dan masing-masing mempunyai plus dan minus pada dirinya.


  • Tidak perlu membandingkan diri

Karena tidak ada orang yang benar-benar sempurna di dunia ini, maka tak perlu kita membuang-buang waktu untuk membandingkan diri dengan orang lain. Kita tidak akan pernah bisa dibandingkan, karena setiap orang itu unik dengan cara dan kehidupannya masing-masing.


  • Miliki teman-teman yang mempunyai visi positif

Berkumpul, bergabung dan mengikuti kegiatan positif bersama teman-teman yang memiliki frekuensi sama. Dengan begitu, aura positif pun akan selalu menular dan menghinggapi diri kita.


  • Selalu ingat berdoa dan beribadah

Ini adalah hal yang paling dasar, berdoa dan beribadah. Karena dengan selalu mengingat Allah, kita tak akan lupa untuk berterima kasih, mencintai dan menjaga diri ini dengan baik.


Dari beberapa hal di atas, mungkin masih ada hal-hal lain yang bisa membuat kita mencintai diri sendiri? 


Intinya, terimalah diri kita ini dengan ikhlas dan tulus. Menjaga, merawat, melakukan hal-hal positif dan menyenangkan itu sangat perlu untuk selalu dilakukan. Mencintai diri sendiri adalah suatu cara untuk menjaga kewarasan diri agar selalu bahagia tanpa perlu membandingkan diri dengan yang lain, karena kita tidak akan bisa dibandingkan dengan yang lain. Masing-masing dari diri ini adalah karya indah yang diciptakan Allah.


So, sudahkah bilang I love you pada diri sendiri hari ini?




#KLIP22

#Februarike17

#KelasLiterasiIbuProfesional #ibuprofesional2022 #ibuprofesionalforindonesia #semestakaryauntukindonesia #womenincooLABoration #IP4ID2022 #KLIP2022MengantarCahaya #ProgramKLIP2022 #TemaTantanganMenulisKLIP2022


Sabtu, 12 Februari 2022

Sharing Session - Mengelola Blog





Sharing Session - Mengenal Blog


Hari Kamis tanggal 10 Februari 2022 kemarin, Komunitas Ibu Profesional regional Samkabar mengadakan agenda rutin yaitu Sharing Session. Pada kesempatan kali ini, sharing session mengundang mbak Sri Utama atau yang biasa dikenal dengan nama mbak atau bunda Tami Asyifa. Aku sendiri diminta oleh tim komunitas untuk menjadi moderator yang mendampingi narasumber.


Aku mengenal mbak Tami saat mulai masuk ke KLIP atau Kelas Literasi Ibu Profesional. Mbak Tami ini salah satu pengurus di KLIP, serta seorang blogger yang sering membagikan tulisan tentang apa saja, dan tentunya bermanfaat untuk para pembacanya.


Di agenda sharing session kali ini, materi yang dibawakan oleh mbak Tami adalah tentang mengelola blog dan mengembangkan keterampilan ngeblog. Materi yang cocok untuk yang suka menulis dan ingin menerbitkannya melalui melalui media blog.


Tentang Blog


Menurut sumber dari Wikipedia, blog (dari kata web log) adalah bentuk aplikasi web yang berbentuk tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web.


Blog sendiri banyak dijumpai di jelajah dunia maya. Yang paling terkenal dan sering digunakan orang adalah blogspot dan wordpress. Ini pun ada yang bisa digunakan secara gratis, ada pula yang berbayar jika ingin lebih optimal dalam penggunaan fitur-fiturnya. Semuanya tergantung pada kebutuhan masing-masing orang. 


Dalam mengelola blog agar tampak menarik bagi pembaca dan pencari informasi, menurut mbak Tami kita perlu menentukan niche, yaitu tema atau topik khusus untuk blog kita agar konten kita bisa lebih spesifik.


Membuat isi blog menarik pun, kita juga harus memperhatikan konten-konten yang hendak dimuat, karena konten yang baik itu sejatinya prosesnya akan dinikmati oleh blogger, mudah dibuat dengan isi yang positif. Tak lupa pula memilih tema tulisan misalkan seperti hal yang disenangi, dikuasai dan dipelajari, atau tema yang sesuai pekerjaan.



Blog Menarik, Gunakan Outline Tulisan


Tulisan yang dimuat pada blog akan lebih baik jika berurutan dan sistematis. Oleh karena itu, kita perlu juga membuat outline yang kemudian dapat dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang nyaman dibaca oleh pembaca. 


Pada dasarnya, membuat outline ini memudahkan kita untuk mengembangkan tulisan kita sesuai dengan tema dan alur cerita, sehingga tidak membingungkan dan menyulitkan pembaca.


Bayangkan saja, jika tulisan kita alurnya maju mundur tanpa ada penjelasan, atau mungkin alur tulisannya tidak sesuai dengan tema dan judul. Pastinya baru di awal membaca saja, orang sudah segera meninggalkan tulisan kita dan mencari yang lebih mudah disimak.



Blog Mudah Dicari, Memudahkan Pembaca


Selain tulisan yang dimuat, tampilan blog juga cukup mempunyai pengaruh dalam menarik pencari informasi untuk menyimak dan membaca hingga tuntas. Beberapa blog gratisan pun telah menyediakan bermacam-macam template yang menarik untuk digunakan. Apalagi jika blog tersebut berbayar, maka semakin banyak pula fitur yang bisa disematkan pada blog kita.


Isi tulisan bagus, tampilan menarik, namun jangan melupakan penggunaan SEO pada konten blog kita. SEO atau Search engine optimization adalah suatu cara yang digunakan untuk mengoptimalisasi mesin pencari, agar konten yang kita unggah ke internet dapat ditemukan oleh orang yang membutuhkan dan mencarinya.


Bagaimana caranya? Tentu saja diantaranya adalah dengan membuat kata kunci yang menarik pada tulisan kita, terutama sekali harus terkandung pada judul tulisan. Penggunaan heading dan sub heading pada tulisan juga harus digunakan. Selain membuat tampilan tulisan lebih nyaman dibaca, mudah disimak, berurutan dan menarik, penggunaan heading dan sub heading akan mempengaruhi pencarian pada mesin pencari.


Pada dasarnya, penggunaan blog kembali pada keinginan masing-masing pengguna. Mau menggunakan hanya untuk sekedar menulis ataukah sekalian ingin menghasilkan sesuatu. Mau menggunakan yang gratisan ataupun berbayar, semuanya disesuaikan dengan kebutuhan kita.


Jadi, jika ingin benar-benar menjadi seorang blogger, maka buatlah konten tulisan sesuai dengan tema yang kita inginkan, lalu terbitkan sesering mungkin, serta pastikan kita mengelola blog dengan baik, menarik dan yang bermanfaat bagi orang banyak




#KLIP22

#Februarike12

Rabu, 09 Februari 2022

Mengikat Makna di Kelas Persiapan KLIP 2022

 


Kelas Persiapan KLIP: Mengikat Makna

Tema Tantangan Menulis atau TTM yang merupakan bagian dari program kegiatan Kelas Literasi Ibu Profesional atau KLIP hadir kembali. Di episode perdana Tema Tantangan Menulis pekan ini, tema yang disajikan adalah tentang "Mengikat Makna Kelas Persiapan" dengan durasi penulisan dari tanggal 7 sampai tanggal 12 Februari 2022.


Kelas Persiapan KLIP 2022

Kelas persiapan itu sendiri merupakan program KLIP di sesi kedua setelah sesi pertama yaitu Gerbang Perkenalan, yang mana sesi Kelas Persiapan ini berlangsung di bulan Februari dan Maret. Kita pun sedang berada di sesi kedua saat ini. Salah satu kegiatannya adalah mengadakan Kuliah Umum dan Diskusi dengan tiga orang narasumber yang pastinya ilmu dan pengalamannya sudah banyak di kepenulisan. Mereka adalah ibu Septi Peni Wulandari (founder Ibu Profesional), teh Shanty Dewi Arifin (inisiator KLIP), dan mbak Satwika C. H. (seorang ex-editor Elex Media Komputindo).

Untuk kuliah umum dan diskusi di kelas persiapan KLIP ini diselenggarakan melalui platform Zoom meeting dan streaming Youtube. Pertemuan perdana dihadirkan Ibu Septi Peni Wulandari, founder dari Ibu Profesional, sebagai narasumber yang membawakan materi berjudul Pentingnya Mengenal Diri Sendiri dan Peran Keluarga dalam Berkarya. 

Kemudian esok lusanya, di pertemuan kedua, kita bertemu dengan Teh Shanty Dewi Arifin, inisiator KLIP yang juga seorang blogger dengan tulisannya yang apik-apik, yang membawakan materi tentang Mengenal Free Writing

Dua materi ini bisa dibilang masih sangat dibutuhkan bagi sebagian besar orang. Banyak ilmu dan pencerahan yang muncul pada kuliah umum serta diskusi bersama, walaupun acara hanya melalui online.



Kuliah Pertama: Pentingnya Mengenal Diri Sendiri dan Peran Keluarga dalam Berkarya. 

Materi pertama di kuliah umum dan diskusi ini mengusung tema yang menarik, karena sebagai seorang perempuan di era sekarang ini pun masih sangat bisa untuk berdaya dari rumah dan juga untuk dunia. 


Apa itu Perempuan Berdaya?

Ibu Septi Peni Wulandari memaparkan apa yang dimaksud dengan perempuan berdaya, yaitu seorang perempuan yang dirinya mampu untuk:

Memahami diri dan potensinya, karena dengan begitu artinya ia akan memiliki jati diri dan rasa kepercayaan diri yang tinggi.

Membawa dan menghadapi perubahan (changemaker), dimana sebagai perempuan mesti menyadari bahwa dunia itu berubah dan akan terus berubah.

Berdaulat penuh atas dirinya, karena dengan begitu ia mampu mengambil keputusan untuk dirinya dan tidak bergantung.


Arti Rumah dalam Pandangan Perempuan

Dari penjelasan ibu Septi, aku pun menyadari bahwa sebagai seorang perempuan, pandangan kita terhadap kata rumah dapat diartikan sebagai suatu tempat untuk kita:

Belajar, dengan menumbuhkan rasa keingintahuan yang tinggi sehingga bisa paham tentang 'learn how to learn'.

Bertumbuh, dimana sebagai perempuan akan fokus pada dirinya dulu dan sekarang.

Berkarya, dimana perempuan dapat mengaktualisasi diri agar dapat berdaya untuk berkarya secara bermartabat.


Menjadi Perempuan yang Berdaya

Kemudian, kita dapat menemukan bahwa ada tiga harta karun yang diperoleh dari rumah untuk kita persembahkan pada dunia, yang dapat kita lakukan, yaitu manajemen waktu, adanya masalah yang merupakan tantangan di rumah, serta melakukan aksi yang dapat menjadi sebuah solusi.

Jadi, sebagai perempuan, kita tak mesti harus berdiam diri saja di rumah, namun pergunakan dengan sebaik mungkin potensi diri serta mengaktualisasi diri untuk lebih bertumbuh, berkembang, agar berdaya dalam berkarya dengan bahagia, untuk diri sendiri, keluarga dan orang sekitar.


***



Kuliah Kedua: Mengenal Free Writing. 

Materi kedua di kuliah umum dan diskusi adalah tentang Mengenal Free Writing, bersama mbak Shanty Dewi Arifin sebagai narasumbernya, inisiator KLIP dan seorang blogger yang mempunyai banyak tulisan-tulisan yang bagus dan enak dibaca.

Free writing ini bisa dibilang salah satu gaya menulis yang bisa membuat kita lebih enjoy untuk menulis, dimana dengan cara ini kita bisa menulis dengan menyenangkan dan tanpa beban. Sangat menarik, ya! Apalagi untuk para pemula yang sebenarnya senang untuk menulis, tetapi mungkin bingung mau memulai darimana.


Beban Ketika Hendak Menulis

Kenapa menulis menjadi beban? Ini pertanyaan mendasar yang biasa dihadapi saat mau menulis. Diantara hal-hal yang menjadi beban adalah menyediakan kapan waktu untuk menulis yang pas. Lalu saat mengembangkan ide tulisan dari poin-poin yang sudah disiapkan.

Kemudian untuk sebagian orang pun merasa terbeban untuk membuat tulisan yang menarik dan bagus untuk dibaca orang banyak. Yang paling utama lagi adalah bagaimana menjadikan menulis sebagai kebiasaan baru yang dilakukan setiap harinya.


Prinsip Dasar Melakukan Free Writing

Menurut teh Shanty yang sudah mempraktekkan free writing, pada dasarnya sederhana sekali. Melakukan free writing ini cukup sekitar 15 menitan dalam sehari dan secara cepat tanpa harus banyak berpikir tentang kesalahan penulisan. 

Tahap penulisan free writing ini pada dasarnya dilakukan bukan untuk dibaca orang lain dan dibuat biasanya tanpa aturan penulisan, misalkan paragraf, spasi ataupun tanda baca. Maksudnya disini, agar saat menulis kita tak merasa adanya beban dalam mengeluarkan ide untuk menjadi tulisan.


Penggunaan dan Manfaat Free Writing

Ternyata free writing ini memang sangat banyak manfaat dan kegunaannya, tergantung pada masing-masing orang. Diantaranya adalah sebagai cara untuk mengenali diri sendiri dan sebagai cara untuk meraih ketenangan jiwa, yang biasa disebut writing for self healing therapy.

Selain itu, dengan free writing kita bisa berlatih untuk mengembangkan draft dan brainstorming ide tentang apa yang ingin kita tulis. Tentunya free writing ini bisa menjadi sarana berlatih untuk menulis apapun dan membantu mengatasi writer's block yang mungkin saja akan terjadi.


Praktek Free Writing Agar Terbiasa

Tak perlu ribet dan berlama-lama dalam menghasilkan sebuah tulisan, karena bisa menyediakan waktu cukup 15 menit sehari untuk menulis.

Pasang alarm jika dibutuhkan, sehingga kita sekaligus bisa mengetahui pula batas kemampuan selama durasi 15 menit dapat menghasilkan berapa kata, yang mungkin nantinya bisa semakin berkembang lebih banyak.


Memasang Target yang Bertahap

Walaupun kita menerapkan free writing, kita juga harus mempunyai target yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi kondisi, seperti membuat perencanaan misalkan dalam 99 hari kita secara bertahap menulis mulai dari waktu selama 15 menit, lalu ditingkatkan menjadi 30 menit, 45 menit atau sampai 1 jam.

Perencanaan tersebut juga bisa dengan menulis mulai dari jumlah 300 kata, lalu bertahap meningkat menjadi 500-1000 kata. Lalu apa yang telah ditulis pun jika awalnya menulis untuk diri sendiri, perlahan kita bisa menulis di media sosial, di blog, bahkan membuat sebuah cerita yang panjang.


Perbedaan Handwriting dan Typing

KLIP tahun ini memperbolehkan pilihan setoran tulisan dengan menggunakan tulisan tangan atau handwriting. Masing-masing orang pun punya pilihan lebih suka menggunakan cara yang mana.

Perbedaan kedua cara ini antara lain adalah bahwa pada Handwriting biasanya kita akan lebih fokus, perlahan dan menjiwai, lebih mudah diingat, lebih meningkatkan kreativitas dan lebih mengalir, namun sulit untuk dilakukan editing pada tulisan, serta membutuhkan effort lebih untuk mengetahui jumlah kata yang telah ditulis.

Sementara itu pada Typing adalah kebalikannya, dimana kita biasanya lebih mudah untuk mengukur jumlah kata yang dihasilkan, mudah untuk dilakukan editing pada file tulisan, namun cenderung bisa banyak typo dan sering timbul godaan menggunakan backspace untuk memperbaiki kata yang dirasa keliru. Nah, ini juga yang biasanya terjadi padaku.


Beberapa Tips Free Writing

Diambil dari sumber buku Atomic Habits yang ditulis oleh James Clear, mengenai bagaimana cara kita mudah dalam melakukan sesuatu yang menjadi kebiasaan kita, teh Shanty membagikan beberapa tips dalam melakukan free writing, yaitu:


Jadikan Mudah Terlihat. 

Jika terbiasa menulis di aplikasi pada handphone, mungkin kita bisa meletakkan aplikasi menulis tersebut pada halaman pertama. Atau jika terbiasa menulis tangan, kita bisa meletakkan buku dan pena di tempat yang sangat mudah atau dekat untuk kita jangkau untuk memulai menulis.


Jadikan Menarik

Utamakan fokus pada hasil, bukan hanya memikirkan beratnya menulis. Lebih baik merasakan bagaimana hasil tulisan nanti akan menyenangkan bagi kita.


Jadikan Mudah

Maksudnya disini adalah dengan waktu hanya 15 menitan atau disesuaikan kemampuan kita. Lalu menggunakan aplikasi yang memudahkan kita bisa menulis kapan saja dan dimana saja, misalkan menggunakan google dokumen.


Jadikan Memuaskan

Mengapresiasikan diri atas hasil pencapaian menulis, bisa dengan membuat checklist ataupun meraih badge atas keberhasilan menulis secara rutin.

Free writing ini bisa menjadi cara untuk merangsang kemampuan untuk menulis, sehingga nantinya lama kelamaan kita pun bisa rutin dan konsisten untuk menulis.


Penutup

Kedua materi yang diberikan pada kuliah umum dan diskusi kelas persiapan KLIP menjadi salah satu booster semangat bagi kita para perempuan. Bahwa setiap perempuan mempunyai hak yang sama untuk dapat belajar, berkembang, berdaya, berkarya dan berdampak untuk diri sendiri maupun orang lain.

Menulis bisa menjadi salah satu cara atau aktivitas yang dapat dilakukan, yang nantinya pun bisa menghasilkan suatu karya tulisan untuk dibaca oleh banyak orang. Jika masih merasa buntu saat menulis pun, penggunaan metode free writing dapat menjadi solusi untuk tetap berusaha berlatih dan berkarya.

Tetap semangat untuk konsisten dan memegang komitmen dalam menghasilkan 'satu hari, satu setoran' di program KLIP tahun 2022 ini. Karena bisa jadi ini adalah langkah awal kita untuk mengepakkan sayap lebih tinggi dalam menghasilkan karya tulisan. Walaupun hanya dari rumah, perempuan masih dapat berdaya dan berkarya untuk dunia. 

Sampai jumpa di kuliah umum dan diskusi kelas persiapan KLIP yang ketiga bulan Maret bersama mbak Satwika yang akan membahas tentang PUEBI, khusus untuk para KLIPers atau member KLIP. 




#KelasLiterasiIbuProfesional

#ibuprofesional2022

#ibuprofesionalforindonesia

#semestakaryauntukindonesia

#womenincooLABoration

#IP4ID2022

#KLIP2022MengantarCahaya

#ProgramKLIP2022

#TemaTantanganMenulisKLIP2022

#KLIP22

#Februarike9



Bundles of Stories - Simplicity Writing

Waktu itu Berharga

    Aku menutup buku catatan harianku setelah selesai menuliskan rencana kegiatan untuk esok hari. Ini satu diantara kegiatan di akhir har...