Rabu, 09 Februari 2022

Mengikat Makna di Kelas Persiapan KLIP 2022

 


Kelas Persiapan KLIP: Mengikat Makna

Tema Tantangan Menulis atau TTM yang merupakan bagian dari program kegiatan Kelas Literasi Ibu Profesional atau KLIP hadir kembali. Di episode perdana Tema Tantangan Menulis pekan ini, tema yang disajikan adalah tentang "Mengikat Makna Kelas Persiapan" dengan durasi penulisan dari tanggal 7 sampai tanggal 12 Februari 2022.


Kelas Persiapan KLIP 2022

Kelas persiapan itu sendiri merupakan program KLIP di sesi kedua setelah sesi pertama yaitu Gerbang Perkenalan, yang mana sesi Kelas Persiapan ini berlangsung di bulan Februari dan Maret. Kita pun sedang berada di sesi kedua saat ini. Salah satu kegiatannya adalah mengadakan Kuliah Umum dan Diskusi dengan tiga orang narasumber yang pastinya ilmu dan pengalamannya sudah banyak di kepenulisan. Mereka adalah ibu Septi Peni Wulandari (founder Ibu Profesional), teh Shanty Dewi Arifin (inisiator KLIP), dan mbak Satwika C. H. (seorang ex-editor Elex Media Komputindo).

Untuk kuliah umum dan diskusi di kelas persiapan KLIP ini diselenggarakan melalui platform Zoom meeting dan streaming Youtube. Pertemuan perdana dihadirkan Ibu Septi Peni Wulandari, founder dari Ibu Profesional, sebagai narasumber yang membawakan materi berjudul Pentingnya Mengenal Diri Sendiri dan Peran Keluarga dalam Berkarya. 

Kemudian esok lusanya, di pertemuan kedua, kita bertemu dengan Teh Shanty Dewi Arifin, inisiator KLIP yang juga seorang blogger dengan tulisannya yang apik-apik, yang membawakan materi tentang Mengenal Free Writing

Dua materi ini bisa dibilang masih sangat dibutuhkan bagi sebagian besar orang. Banyak ilmu dan pencerahan yang muncul pada kuliah umum serta diskusi bersama, walaupun acara hanya melalui online.



Kuliah Pertama: Pentingnya Mengenal Diri Sendiri dan Peran Keluarga dalam Berkarya. 

Materi pertama di kuliah umum dan diskusi ini mengusung tema yang menarik, karena sebagai seorang perempuan di era sekarang ini pun masih sangat bisa untuk berdaya dari rumah dan juga untuk dunia. 


Apa itu Perempuan Berdaya?

Ibu Septi Peni Wulandari memaparkan apa yang dimaksud dengan perempuan berdaya, yaitu seorang perempuan yang dirinya mampu untuk:

Memahami diri dan potensinya, karena dengan begitu artinya ia akan memiliki jati diri dan rasa kepercayaan diri yang tinggi.

Membawa dan menghadapi perubahan (changemaker), dimana sebagai perempuan mesti menyadari bahwa dunia itu berubah dan akan terus berubah.

Berdaulat penuh atas dirinya, karena dengan begitu ia mampu mengambil keputusan untuk dirinya dan tidak bergantung.


Arti Rumah dalam Pandangan Perempuan

Dari penjelasan ibu Septi, aku pun menyadari bahwa sebagai seorang perempuan, pandangan kita terhadap kata rumah dapat diartikan sebagai suatu tempat untuk kita:

Belajar, dengan menumbuhkan rasa keingintahuan yang tinggi sehingga bisa paham tentang 'learn how to learn'.

Bertumbuh, dimana sebagai perempuan akan fokus pada dirinya dulu dan sekarang.

Berkarya, dimana perempuan dapat mengaktualisasi diri agar dapat berdaya untuk berkarya secara bermartabat.


Menjadi Perempuan yang Berdaya

Kemudian, kita dapat menemukan bahwa ada tiga harta karun yang diperoleh dari rumah untuk kita persembahkan pada dunia, yang dapat kita lakukan, yaitu manajemen waktu, adanya masalah yang merupakan tantangan di rumah, serta melakukan aksi yang dapat menjadi sebuah solusi.

Jadi, sebagai perempuan, kita tak mesti harus berdiam diri saja di rumah, namun pergunakan dengan sebaik mungkin potensi diri serta mengaktualisasi diri untuk lebih bertumbuh, berkembang, agar berdaya dalam berkarya dengan bahagia, untuk diri sendiri, keluarga dan orang sekitar.


***



Kuliah Kedua: Mengenal Free Writing. 

Materi kedua di kuliah umum dan diskusi adalah tentang Mengenal Free Writing, bersama mbak Shanty Dewi Arifin sebagai narasumbernya, inisiator KLIP dan seorang blogger yang mempunyai banyak tulisan-tulisan yang bagus dan enak dibaca.

Free writing ini bisa dibilang salah satu gaya menulis yang bisa membuat kita lebih enjoy untuk menulis, dimana dengan cara ini kita bisa menulis dengan menyenangkan dan tanpa beban. Sangat menarik, ya! Apalagi untuk para pemula yang sebenarnya senang untuk menulis, tetapi mungkin bingung mau memulai darimana.


Beban Ketika Hendak Menulis

Kenapa menulis menjadi beban? Ini pertanyaan mendasar yang biasa dihadapi saat mau menulis. Diantara hal-hal yang menjadi beban adalah menyediakan kapan waktu untuk menulis yang pas. Lalu saat mengembangkan ide tulisan dari poin-poin yang sudah disiapkan.

Kemudian untuk sebagian orang pun merasa terbeban untuk membuat tulisan yang menarik dan bagus untuk dibaca orang banyak. Yang paling utama lagi adalah bagaimana menjadikan menulis sebagai kebiasaan baru yang dilakukan setiap harinya.


Prinsip Dasar Melakukan Free Writing

Menurut teh Shanty yang sudah mempraktekkan free writing, pada dasarnya sederhana sekali. Melakukan free writing ini cukup sekitar 15 menitan dalam sehari dan secara cepat tanpa harus banyak berpikir tentang kesalahan penulisan. 

Tahap penulisan free writing ini pada dasarnya dilakukan bukan untuk dibaca orang lain dan dibuat biasanya tanpa aturan penulisan, misalkan paragraf, spasi ataupun tanda baca. Maksudnya disini, agar saat menulis kita tak merasa adanya beban dalam mengeluarkan ide untuk menjadi tulisan.


Penggunaan dan Manfaat Free Writing

Ternyata free writing ini memang sangat banyak manfaat dan kegunaannya, tergantung pada masing-masing orang. Diantaranya adalah sebagai cara untuk mengenali diri sendiri dan sebagai cara untuk meraih ketenangan jiwa, yang biasa disebut writing for self healing therapy.

Selain itu, dengan free writing kita bisa berlatih untuk mengembangkan draft dan brainstorming ide tentang apa yang ingin kita tulis. Tentunya free writing ini bisa menjadi sarana berlatih untuk menulis apapun dan membantu mengatasi writer's block yang mungkin saja akan terjadi.


Praktek Free Writing Agar Terbiasa

Tak perlu ribet dan berlama-lama dalam menghasilkan sebuah tulisan, karena bisa menyediakan waktu cukup 15 menit sehari untuk menulis.

Pasang alarm jika dibutuhkan, sehingga kita sekaligus bisa mengetahui pula batas kemampuan selama durasi 15 menit dapat menghasilkan berapa kata, yang mungkin nantinya bisa semakin berkembang lebih banyak.


Memasang Target yang Bertahap

Walaupun kita menerapkan free writing, kita juga harus mempunyai target yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi kondisi, seperti membuat perencanaan misalkan dalam 99 hari kita secara bertahap menulis mulai dari waktu selama 15 menit, lalu ditingkatkan menjadi 30 menit, 45 menit atau sampai 1 jam.

Perencanaan tersebut juga bisa dengan menulis mulai dari jumlah 300 kata, lalu bertahap meningkat menjadi 500-1000 kata. Lalu apa yang telah ditulis pun jika awalnya menulis untuk diri sendiri, perlahan kita bisa menulis di media sosial, di blog, bahkan membuat sebuah cerita yang panjang.


Perbedaan Handwriting dan Typing

KLIP tahun ini memperbolehkan pilihan setoran tulisan dengan menggunakan tulisan tangan atau handwriting. Masing-masing orang pun punya pilihan lebih suka menggunakan cara yang mana.

Perbedaan kedua cara ini antara lain adalah bahwa pada Handwriting biasanya kita akan lebih fokus, perlahan dan menjiwai, lebih mudah diingat, lebih meningkatkan kreativitas dan lebih mengalir, namun sulit untuk dilakukan editing pada tulisan, serta membutuhkan effort lebih untuk mengetahui jumlah kata yang telah ditulis.

Sementara itu pada Typing adalah kebalikannya, dimana kita biasanya lebih mudah untuk mengukur jumlah kata yang dihasilkan, mudah untuk dilakukan editing pada file tulisan, namun cenderung bisa banyak typo dan sering timbul godaan menggunakan backspace untuk memperbaiki kata yang dirasa keliru. Nah, ini juga yang biasanya terjadi padaku.


Beberapa Tips Free Writing

Diambil dari sumber buku Atomic Habits yang ditulis oleh James Clear, mengenai bagaimana cara kita mudah dalam melakukan sesuatu yang menjadi kebiasaan kita, teh Shanty membagikan beberapa tips dalam melakukan free writing, yaitu:


Jadikan Mudah Terlihat. 

Jika terbiasa menulis di aplikasi pada handphone, mungkin kita bisa meletakkan aplikasi menulis tersebut pada halaman pertama. Atau jika terbiasa menulis tangan, kita bisa meletakkan buku dan pena di tempat yang sangat mudah atau dekat untuk kita jangkau untuk memulai menulis.


Jadikan Menarik

Utamakan fokus pada hasil, bukan hanya memikirkan beratnya menulis. Lebih baik merasakan bagaimana hasil tulisan nanti akan menyenangkan bagi kita.


Jadikan Mudah

Maksudnya disini adalah dengan waktu hanya 15 menitan atau disesuaikan kemampuan kita. Lalu menggunakan aplikasi yang memudahkan kita bisa menulis kapan saja dan dimana saja, misalkan menggunakan google dokumen.


Jadikan Memuaskan

Mengapresiasikan diri atas hasil pencapaian menulis, bisa dengan membuat checklist ataupun meraih badge atas keberhasilan menulis secara rutin.

Free writing ini bisa menjadi cara untuk merangsang kemampuan untuk menulis, sehingga nantinya lama kelamaan kita pun bisa rutin dan konsisten untuk menulis.


Penutup

Kedua materi yang diberikan pada kuliah umum dan diskusi kelas persiapan KLIP menjadi salah satu booster semangat bagi kita para perempuan. Bahwa setiap perempuan mempunyai hak yang sama untuk dapat belajar, berkembang, berdaya, berkarya dan berdampak untuk diri sendiri maupun orang lain.

Menulis bisa menjadi salah satu cara atau aktivitas yang dapat dilakukan, yang nantinya pun bisa menghasilkan suatu karya tulisan untuk dibaca oleh banyak orang. Jika masih merasa buntu saat menulis pun, penggunaan metode free writing dapat menjadi solusi untuk tetap berusaha berlatih dan berkarya.

Tetap semangat untuk konsisten dan memegang komitmen dalam menghasilkan 'satu hari, satu setoran' di program KLIP tahun 2022 ini. Karena bisa jadi ini adalah langkah awal kita untuk mengepakkan sayap lebih tinggi dalam menghasilkan karya tulisan. Walaupun hanya dari rumah, perempuan masih dapat berdaya dan berkarya untuk dunia. 

Sampai jumpa di kuliah umum dan diskusi kelas persiapan KLIP yang ketiga bulan Maret bersama mbak Satwika yang akan membahas tentang PUEBI, khusus untuk para KLIPers atau member KLIP. 




#KelasLiterasiIbuProfesional

#ibuprofesional2022

#ibuprofesionalforindonesia

#semestakaryauntukindonesia

#womenincooLABoration

#IP4ID2022

#KLIP2022MengantarCahaya

#ProgramKLIP2022

#TemaTantanganMenulisKLIP2022

#KLIP22

#Februarike9



Bundles of Stories - Simplicity Writing

Waktu itu Berharga

    Aku menutup buku catatan harianku setelah selesai menuliskan rencana kegiatan untuk esok hari. Ini satu diantara kegiatan di akhir har...