Kamis, 06 Januari 2022

Bunches of Gratefulness: 2021 Flashback (3)

 



*continue from part 2...


September


Setelah mencoba memberanikan diri mengikuti event menulis pertama kali, akhirnya aku mencoba untuk mengikuti lagi beberapa event menulis lainnya. Apalagi perkuliahan di Ibu Profesional masih menunggu tahap berikutnya.


Naskah untuk tiga buku antologi berikutnya pun berhasil aku tulis dan masuk dalam pilihan editor. Yaitu berjudul Rangkaian Aksara Bermakna, Writing For Healing dan Rindu Paling Dalam.


Di akhir bulan aku pun segera memantapkan diri untuk mendaftar dan mengikuti perkuliahan Bunda Cekatan di Ibu Profesional. 


Oktober


Aku masih suka ikut event menulis yang diselenggarakan melalui Instagram. Ada sembilan naskah tulisanku yang berhasil masuk menjadi bagian dari buku antologi berjudul Food Lover, InsyaAllah Aku Ikhlas,  kumpulan cerpen bertema Kenya, Durasi, A Lie dan cerpen anak Peri Kecil dan Kalimat Ajaib. Kemudian ada pula berjudul Butterfly Hug dan kumpulan quotes berjudul Magic Words. Lalu ada yang berjudul Serenyah Kukis yang terpilih dari banyaknya para penulis hebat yang mengikuti.


Bulan ini kegiatan perkuliahan Pra Bunda Cekatan pun berlangsung dalam tiga misi. Ini adalah pra perkuliahan sebelum memasuki gerbang perkuliahan Bunda Cekatan yang sebenarnya, dengan tujuan untuk mengingatkan kembali dan sebagai pemanasan dalam menyiapkan diri untuk mengikuti perkuliahan dengan serius dan bahagia.


Alhamdulillah tiga misi di Pra Buncek pun bisa terlewati dengan baik, dan aku bisa lulus menuju ke perkuliahan Bunda Cekatan beberapa minggu kedepannya bersama teman-teman regional dan regu yang dibentuk oleh tim Bunda Cekatan Ibu Profesional batch 3 ini.


November


Setelah di akhir bulan Oktober dalam rangka bulan bahasa, si anak tengah dan anak bungsu mengikuti lomba di sekolahnya yaitu membaca puisi singkat serta storytelling, di awal bulan November ini giliran anak sulung yang mengikuti lomba baca puisi di sekolahnya. 


Sungguh diluar dugaan, si sulung mau berpartisipasi dan mengikuti arahan dalam belajar membaca puisi. Walaupun masih amatir, setidaknya aku dan si anak sulung belajar untuk membacakan puisi dengan sebaik-baiknya.


Hasilnya pun, ia mendapatkan juara pertama. Prestasi baru untuknya. Walaupun masih di dalam lingkup sekolah, setidaknya ia sudah berani memulai. Ini bisa menjadi catatan tersendiri untuk melangkah ke prestasi-prestasi berikutnya, yang tentu saja semua untuknya. Sementara aku hanyalah sebagai support system untuknya melakukan hal-hal yang positif.


Menulis pun masih aku lakukan. Selain setoran di KLIP yang masih aku lakukan setiap harinya, sehingga aku bisa mendapatkan badge You're Outstanding setiap bulannya karena bisa memenuhi persyaratan, aku juga masih ikut beberapa event menulis.


Ada beberapa naskah tulisanku yang diterbitkan dalam buku antologi lagi, yaitu berjudul Hadapi Rintangan Jadilah Pemenang. Ada pula kumpulan cerpen Dua Sisi yang mana aku berkolaborasi dengan penulis lain untuk menghasilkan tulisan dengan dua sudut pandang.


Kemudian ada pula buku antologi yang berjudul Berani Bermimpi, Kita Semua Berhak Bahagia, Menjemput Rezeki,  Jangan Bandingkan Aku, Jatuh Cintaku Pada Menulis, kumpulan cerpen Si Bunga, Gagal Coba Lagi, Masa Lalu Biarlah Berlalu, dan Newbie Parents.


Di salah satu event dari penerbit lainnya, naskah cerpen dan puisi yang kutulis pun menjadi bagian dari buku antologi berjudul Drama Sekolah, Senandung Mendung dan Mulai Dari Laut.


Desember


Perkuliahan Bunda Cekatan pun dimulai. Tahap satu yaitu bernama tahap telur hijau digulirkan, dimana disinilah cikal bakal dari metamorfosis sebagai mahasiswa dimulai. Aku dan teman-teman diminta menggali strong why dari aktivitas-aktivitas yang kita lakukan, yaitu apa yang bisa dan suka dilakukan.


Menurut informasi, perkuliahan Bunda Cekatan yang kuikuti ini akan berlangsung selama tujuh bulan. Semoga saja aku bisa mengikuti dengan baik, sehingga akan mendapatkan hasil yang baik serta mengetahui apa yang menjadi passion atau hal yang kusukai dan bisa dilakukan untuk menjadi lebih terampil dan cekatan, sesuai dengan tujuan dari perkuliahan ini.


Sementara itu, KLIP sudah tidak lagi mengadakan setoran setiap hari di bulan Desember ini. Sebagai gantinya, para KLIPers diminta untuk membuat satu skripsi yang bisa berbentuk buku fisik atau e-book berisi minimal 19.000 kata tulisan sepanjang tahun 2021. 


Aku sendiri membuat e-book dengan judul Kumpulan Pikiran dan Rasa dalam Tulisan, yang berisi kumpulan tulisanku selama tahun 2021 yang telah dimuat di blog pribadi dan yang sebelumnya hanya berada di google dokumen. Alhamdulillah aku bisa menyetorkan tepat waktu.


Yang menyenangkan dari KLIP ini, aku bisa belajar komitmen dan konsisten untuk menulis setiap harinya, apa saja yang ingin aku tulis. Sehingga saat wisuda di tanggal 23 Desember 2021, KLIP pun memberikan apresiasi kepada beberapa KLIPers yang sudah berhasil menyetorkan tulisan terbanyak, jumlah kata terbanyak semua setoran dan jumlah rata-rata kata pada setoran. 


Mendapatkan hasil sebagai urutan kedua yang terbanyak menyetorkan tulisan yaitu sebanyak 332 setoran dan urutan kedelapan jumlah kata terbanyak di keseluruhan setoran, membuat diriku bertambah semangat untuk selalu menulis, dan tentu saja lebih banyak lagi menambah ilmu kepenulisan sehingga bisa lebih produktif dan lebih baik lagi dalam menyuguhkan sebuah tulisan agar bermanfaat bagi semua orang.


Masih dalam hal menulis, ada beberapa buku antologi lagi yang menjadi tempat naskah tulisanku terbit, yaitu kumpulan cerita mini berjudul Payung, Jangan Khawatir Ada Allah, Untukmu Ibu, kumpulan surat Dear 2022, dan kumpulan cerpen Selaksa Karsa. 


Kemudian ada buku antologi Romansa Nagari yang mana selain terpilih mengisi ruang di buku ini, aku juga mendapat apresiasi sebagai penulis terbaik ketiga yang membawakan tulisan berlatar belakang pesona keindahan Indonesia, berjudul Romansa Kota Tepian. Voucher potongan penerbitan buku aku dapatkan, dan semoga dalam waktu dekat aku bisa memanfaatkan untuk buku solo milikku.


Selama mengikuti event menulis, tidak semua naskah tulisan yang kukirimkan pasti terbit menjadi buku antologi bersama para penulis lainnya. Ada beberapa naskah tulisanku pun yang tidak lolos dan berhasil terpilih. Namun hal ini menjadi pengalaman dan semangat untuk memperbaiki diri dan tulisan yang kuhasilkan.


Selain tentang Bunda Cekatan, KLIP dan tulisan pada buku antologi, di bulan Desember ini aku kembali ke kota tempat kami tinggal, karena anak-anak diminta oleh sekolah untuk mengikuti Penilaian Akhir Semester (PAS) pertama di sekolah. Sehingga aku mencoba melepaskan mereka untuk mengikuti kegiatan belajar PTMT atau Pertemuan Tatap Muka Terbatas di sekolah, walaupun sebenarnya aku masih separuh hati.


Setelah pembagian rapor berlangsung, aku pun beranjak kembali ke kota tempat suami bekerja, karena saat itu ada berita akan ada PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang berimbas pada peraturan mobilitas antar kota. Anyway, ternyata pada akhirnya kita ketahui peraturan itu tak berlaku lagi sebab kondisi pandemi berada di level yang cukup aman.


Namun kebetulan sekali berada di kota ini, anak tengah dan anak bungsu bisa mengikuti vaksin Covid-19 khusus anak usia 6-11 tahun  yang mana di kota kami tinggal belum ada pelaksanaannya. Daripada menunggu lagi, sementara saat mendaftar bisa mengikutinya, maka aku memutuskan lebih cepat lebih baik.


Oya, setelah sekian lama aku tidak pernah menonton pertandingan bola basket, sebelum menuju ke kota tempat suami bekerja, aku bersama seorang teman dan suami menyempatkan diri untuk menonton pertandingan bola basket antar klub dan antar sekolah. Merasakan euforia saat menonton seperti mengingatkan saat dahulu aku bermain dan bertanding bola basket. 


Kalau untuk bermain bola basket lagi sekarang ini, sepertinya aku harus melakukan banyak exercise dahulu sebelum berani turun ke lapangan kembali.


So, tahun 2021 menuju ke tahun 2022 aku lewati di rumah saja, bersama dengan keluarga kecil. Tak lupa kuselipkan rasa syukur, doa untuk segala kebaikan, permohonan dan harapan di hari berikutnya, di tahun berikutnya.


 

#KLIP22

#Januarike5

#part3from3

Bundles of Stories - Simplicity Writing

Waktu itu Berharga

    Aku menutup buku catatan harianku setelah selesai menuliskan rencana kegiatan untuk esok hari. Ini satu diantara kegiatan di akhir har...