Minggu, 02 Januari 2022

Parenting Webinar: Anger Management for Mom

 


Pada hari Rabu, tanggal 8 Desember 2021 yang lalu, IIKBM (Ikatan Istri Karyawan Bank Mandiri) melalui undangan IWABA Balikpapan mengadakan webinar mengenai parenting dengan tajuk yang cukup menggetarkan. Anger Management for Mom.


Narasumber yang dihadirkan sangat berpengalaman, dan beliau merupakan founder dari "Dandiah Care" dan seorang pegiat Anger Management, Diah Mahmudah ~ seorang psikolog.



Tema ini cukup menggetarkan ya, karena ini termasuk hal yang paling dibutuhkan juga untuk seorang ibu, dengan berbagai problematika kehidupan sebagai seorang ibu rumah tangga yang penuh dengan bermacam-macam hal menyangkut diri sendiri, pasangan dan juga anak. Tak cuma itu, terkadang hal tentang emosi, seperti anger ini, bisa menyangkut orang lain disekitar kita yang kebetulan secara langsung berada di dekat kita.


Anger Management for Mom. Yes. Siapapun termasuk seorang ibu tentu saja butuh cara untuk mengendalikan emosi, marah, agar dapat selalu terjaga kewarasannya di kehidupan sehari-hari. 


Sering dengar bahwa jika ingin merusak suatu keluarga, anak-anak, maka rusaklah dulu ibunya? Ya, kurang lebih begitulah perumpamaannya. Menjaga mood dan kestabilan emosi seorang ibu bisa dibilang cukup penting. 


Apalagi di saat pandemi dan pembelajaran online seperti ini, emosi seorang ibu sangat banyak yang menjadi sorotan dan perhatian. Dengan pekerjaan sehari-harinya yang mengurus rumah tangga, saat pandemi menambah satu pekerjaan yang sebenarnya sudah diserahkan ke lembaga pendidikan.


Meskipun ini tidak berlaku untuk semua ibu, tapi kebanyakan yang terjadi demikian halnya. Terutama pula pada ibu bekerja di luar rumah, yang tentunya menambah beban pikiran. Berbeda dengan seorang ibu yang sudah terbiasa dengan sistem homeschooling, mungkin tidak akan berpengaruh apapun. Tetapi tetap, bukan berarti seorang ibu akan flat saja tanpa ada distraction dari anak-anak maupun suami.


Bicara tentang wilayah ketahanan mental pada sebuah keluarga, dijelaskan bahwa ada tiga hal yang saling berhubungan. Yaitu mental relationship yang berkaitan dengan anger management pada orang dewasa, kemudian child behaviour and development yang berkaitan dengan anger management  for teens, serta hal parenting yang tentunya sangat berperan dalam sebuah keluarga.


Jika melihat pada bagan diatas, mengenali mana yang merupakan burn out dari diri kita, sangatlah mengejutkan buatku. 


Ternyata bukan hanya satu atau dua hal saja yang masih menghampiri diriku saat ini, dan ini artinya aku masih membutuhkan self healing therapy dalam hal anger management. 


Mbak Diah memaparkan pula tentang adanya lima menu cerdas dalam anger management, dimana dalam mengelola suatu emosi kemarahan, pertama kali kita mesti mengenali  apa itu anger atau amarah. Kedua, mencari dari mana kira-kira sumber amarah yang timbul. Kemudian, kita bisa melihat apa tipe anger yang terjadi dan apa trigger dari terjadinya anger tadi.


Mengelola Emosi

Dengan begitu selanjutnya kita dapat mencari cara untuk menguasai dan mengelola anger tadi, seperti dengan melakukan teknik relaksasi untuk mengurangi dan memadamkan luapan amarah yang terjadi. Sehingga, amarah yang ditimbulkan tadi tidak merusak diri sendiri maupun orang lain.


Sesungguhnya aku pun tak ingin menjadi seseorang yang memiliki amarah atau anger yang berlebihan. Mengontrol emosi kemarahan adalah PR besar untukku. Tak bisa kupungkiri bahwa aku seorang dengan tipikal keras kepala dan emosional, terutama jika sesuatu hal terjadi dan aku tidak menyukainya, atau tidak sesuai dengan kemauanku.


Mengolah emosi kemarahan yang timbul pada diriku tentunya membutuhkan proses yang bagiku tak mudah. Belajar sabar, hening atau semacam meditasi mindfulness pun aku coba lakukan. 


Perlahan aku mencoba untuk lebih mengendalikan diri agar dapat berpikir lebih jernih sebelumnya. It works. Tetapi, bagiku masih tetap dalam proses untuk lebih baik lagi.


Mengenal Sumber Amarah


Mengenal darimana sumber kemarahan ternyata suatu hal yang harus dilakukan. Apakah itu dari diri sendiri, dari lingkungan sekitar kita, atau mungkin berasal dari pasangan dan anak.


Hal-hal itulah yang biasanya menjadi sumber datangnya emosi. Mungkin ada kejadian yang menyulut kemarahan kita karena sebuah tindakan yang dilakukan orang lain terhadap kita.


Tipe Anger


Menurut mbak Diah, tipe anger itu ada dua macam. Yaitu anger out dan anger in. Anger in sendiri merupakan kemarahan yang terjadi pada diri kita sendiri. Sedangkan anger out merupakan imbas dari adanya anger in yang timbul di diri sendiri.


"Control your anger, before it controls you."


Mbak Diah memberikan satu kalimat yang memang benar adanya. Bagaimanapun, kita memang harus bisa berusaha mengontrol amarah kita, emosi kita, agar tidak merugikan dan merusak. 


Sumbu Pendek dan Sumbu Panjang


Ada dua tipe pribadi manusia di dalam hal pengelolaan timbulnya amarah, yaitu pribadi sumbu pendek dan pribadi sumbu panjang.


Pribadi sumbu pendek yang memiliki emosi di masa lalu (unfinished business), masa kini (overload), dan masa depan (kekhawatiran), akan lebih mudah dipenuhi dengan rasa negatif dan frustasi.


Berbeda dengan pribadi sumbu panjang, yang mana biasanya mampu untuk melakukan 2P dan 2R  yaitu pausing dan pending, serta relax dan reframing.


Memperbaiki dan mengelola kemarahan sejatinya memang harus kita lakukan, pelan-pelan, perlahan-lahan. 


Jika terjadi kemarahan dalam diri, tentunya ada juga hal yang dapat meredamnya. Semua itu pada akhirnya kembali pada niat seseorang untuk berubah menjadi lebih baik dalam mengatur emosinya.


Self Healing


Melakukan self healing therapy dapat membantu mengurangi timbulnya anger yang mengganggu diri kita. Beberapa cara untuk self healing ini seperti menulis, melakukan teknik butterfly hug, atau relaksasi dengan cara lain. Intinya adalah untuk menenangkan hati dan pikiran.


Marah adalah hal wajar, jika dilakukan pada tempat dan waktu yang tepat, alih-alih juga bisa bermanfaat.


Boleh-boleh saja untuk meluapkan emosi kemarahan, asalkan sudah menyiapkan diri akan konsekuensinya.


Pada dasarnya, kita tetap perlu melakukan anger management agar emosi kemarahan yang ada pada diri kita bisa terolah dengan baik, sehingga diri sendiri dan orang-orang disekitar kita tidak merasa dirugikan.


*sumber gambar: webinar parenting


#KLIP22

#Januarike2

#angermanagement

#webinarparenting



Bundles of Stories - Simplicity Writing

Waktu itu Berharga

    Aku menutup buku catatan harianku setelah selesai menuliskan rencana kegiatan untuk esok hari. Ini satu diantara kegiatan di akhir har...