Sabtu, 19 Februari 2022

Perbedaan dan Cinta: Akhirat, A Love Story

 

Akhirat, A Love Story. Sebuah judul film yang sejak awal aku tahu cukup menarik perhatianku untuk segera menyimak. Kata Akhirat pada judul yang menurutku terkesan seram, namun tambahan kata love story membuat sepertinya film ini tak seseram yang dibayangkan.


Peran utama film ini dimainkan oleh Della Dartyan sebagai Mentari dan Adipati Dolken sebagai Timur. Mereka disini berperan sebagai pasangan kekasih. Sebelumnya, keduanya pernah pula berpasangan di film Love For Sale 2. 


Film dibuka dengan cerita tentang sepasang kekasih yang backstreet dalam menjalani hubungan, Mentari dan Timur, dikarenakan ada perbedaan yang mendasar diantara mereka berdua. Sekali lagi, perbedaan dua agama menjadi ide yang dimunculkan dalam sebuah film.


Mereka bertemu di suatu tempat setelah sekian lama dan baru mengetahui bahwa dahulu pernah satu sekolah. Hari-hari terasa indah bagi mereka berdua, namun seketika menjadi menakutkan dikala mereka membicarakan tentang adanya perbedaan agama yang terbentang di depan hubungan asmara yang membahagiakan mereka.


Hingga suatu ketika, Timur memutuskan untuk mengenalkan Mentari sebagai kekasih yang dicintai kepada ibunya. Walaupun diantara kedua ibu mereka sudah saling mengenal, namun belum pernah ada yang tahu tentang hubungan mereka.


Sebelumnya pun, saat Mentari membicarakan sosok Timur, ibunya secara bijak memberikan wejangan kepadanya untuk bisa memilih sesuatu yang cocok untuk dirinya, yang membuatnya kembali bingung dan berpikir bagaimana cara agar hubungan mereka bisa berlanjut.


Pertemuan antara Mentari dan ibunda Timur pun tak terjadi, karena Timur berselisih paham dengan sang ibu yang tak menerima kehadiran Mentari sebagai pasangan di hidup Timur. Mereka pun akhirnya bertemu di tempat lain untuk menenangkan diri.


Sungguh malang, mereka mengalami kecelakaan yang mengakibatkan mereka berdua koma selama berhari-hari. Dalam keadaan koma itu, jiwa mereka bertemu di alam lain. 


Di alam lain sebelum menuju akhirat itu, mereka mengalami berbagai kisah diantara dilemanya mereka untuk kembali ke kehidupan di dunia. Bertemu dengan para jiwa lain yang sedang menunggu menuju akhirat membawa mereka berdua pada kebingungan.


Timur menginginkan bahagia bersama Mentari di dunia lain, sementara Mentari walaupun menginginkan untuk tetap bersama Timur, ia ragu, karena melihat betapa sedih dan tersiksanya kedua orang tuanya melihat kondisi tubuhnya yang koma. Mentari diingatkan kembali bahwa masih banyak cita-citanya yang belum diwujudkan. Diantaranya adalah bisa memiliki buku ilustrasi yang sudah sehari-harinya ia lakoni.


Menonton film ini mungkin awalnya akan bingung, bahkan mungkin bertanya-tanya, apakah benar kehidupan di dunia lain itu seperti demikian adanya yang ditampakkan di film. Jadi, sebaiknya mungkin saat menonton kita nikmati saja alurnya dan melihat pesan-pesan cinta yang bisa diambil.


Beberapa hal yang setidaknya bisa kita pahami dari alur cerita di film ini antara lain:


  • Percintaan beda agama itu tak semudah yang dibayangkan. Mungkin di awal-awal terlihat dan terasa indah, namun masalah di kemudian hari bisa menjadi sesuatu yang menyakitkan. Walaupun mungkin ada sebagian pasangan yang berhasil mengatasinya, tapi percayalah, itu tak kan semudah membalikkan telapak tangan.

  • Sebesar apapun cinta kepada orang lain, terkadang kekuatan cinta dan kerinduan dari keluarga bisa pula mengalahkannya.

  • Jangan pernah menyia-nyiakan, membuang waktu untuk hal-hal yang akan bisa membuat kita menyesal di kemudian hari nantinya.

  • Terkadang sebagai orang tua, belum tentu bisa 100% mengenal anaknya secara utuh, hingga waktu dan perhatian keluarga itu sangat berharga.

  • Ada saatnya seseorang dapat merasakan bahagia hanya dengan melihat seseorang yang disayangi dan dicintai hidup bahagia walaupun tak harus bersama.


Film ini bisa dibilang happy ending jika penonton mengharapkan pasangan kekasih beda agama ini akan bersatu dengan cara salah satunya mengikuti keyakinan pasangannya, atau mungkin mereka tetap bersatu yang entah bagaimana caranya.


Namun disini, suguhan happy ending-nya adalah keikhlasan seseorang yang penuh cinta untuk melihat kebahagiaan pasangannya walaupun tanpa dirinya. Mungkin seperti a bit sad ending karena terpisah bukan lagi karena berbeda agama, melainkan karena dunia yang dipijak pun akhirnya berbeda.


Ambil hikmahnya, ambil pelajarannya, ambil sisi hiburannya kala menonton film ini. Akting para pemeran yang tak perlu diragukan lagi, cukup membuat film berdurasi sekitar 122 menit ini menjadi daftar tontonan akhir pekan.


Selamat menikmati! 💕



Sumber:

Film Akhirat, A Love Story

Picture by Google



#reviewfilmchindis

#KLIP22

#Februarike19

Bundles of Stories - Simplicity Writing

Waktu itu Berharga

    Aku menutup buku catatan harianku setelah selesai menuliskan rencana kegiatan untuk esok hari. Ini satu diantara kegiatan di akhir har...