Pandemi covid19 masih berlangsung saat ini, dikala tahun ajaran baru sekolah dimulai. Bisa dibayangkan betapa para guru, anak murid bahkan orang tua juga berpikir kerasa bagaimana pengajaran bisa dilaksanakan. Situasi dan kondisi yang belum memungkinkan anak didik dan guru melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sehingga munculnya istilah BDR yaitu Belajar Dari Rumah.
Ini bagi saya sebuah dilema. Antara kekhawatiran akan bagaimana anak bisa belajar dengan materi sesuai kurikulum jika tidak ada kegiatan belajar mengajar tatap muka disekolah, namun juga kekhawatiran akan adanya wabah covid19 ini jika melepas anak berinteraksi diluar rumah. Sementara jelas anjuran untuk berada di rumah saja kecuali ada kepentingan mendesak.
Sistem BDR ini berbentuk daring dan luring. Mungkin mengenal istilah daring dan luring adalah hal baru bagi sebagian besar orang tua dan anak murid. Jika saya kutip penjelasan dari suara.com bahwa menurut KBBI Kemendikbud, Daring adalah akronim dari Dalam Jaringan. Artinya kita akan terhubung melalui jejaring komputer dan internet, seperti kelas online. Sementara Luring adalah akronim dari Luar Jaringan. Artinya kita tidak terhubung dengan jejaring komputer, dimana kegiatan yang dilakukan contohnya ialah sepertu mengumpulkan karya berupa dokumen, atau menonton acara pembelajaran di TVRI.
Mungkin sistem ini akan terasa berat, karena jelas disini penggunaan kuota jaringan seluler akan meningkat seiring anak murid akan menggunakan gadget smartphone dan komputer sebagai media pembelajaran online. Belum lagi jika gadget anak murid yang penggunaannya masih bersama orang tua. Kemudian, pendampingan belajar bagi anak murid yang orang tuanya bekerja. Saya yang saat ini tidak bekerja diluar rumah pun merasa ada 'tugas tambahan'. Ya, karena saya masih 'membutuhkan' guru (orang lain) untuk memberikan ilmu pengetahuan kepada anak-anak saya π Dan dengan keadaan seperti secara tidak langsung 'memaksa' saya juga ikut belajar, baik belajar ilmu pengetahuan, tentunya juga belajar kesabaran ☺
Sistem ini bukan hanya 'berat' untuk anak murid dan orangtua, karena saya yakin para guru pengajar akan lebih 'memutar otak', berpikir lebih ekstra bagaimana menyiapkan materi secara online sesuai kurikulum dengan harapan anak murid dapat paham dan mengerti dengan baik. Materi berupa video pembelajaran dan penjelasan pun akan dipikirkan untuk dibuat dengan semudah dan seperti nyata saat mengajar secara langsung. Karena tidak semua anak murid dapat menerima materi dengan cara hanya video dan bacaan buku. Sekali lagi, ini memang sangat dibutuhkan kerjasama yang baik antara anak murid, orangtua dan guru pengajar.
Harapannya, semoga pandemi covid19 ini bisa berakhir, keadaan bisa segera pulih dan membaik. Sehingga kegiatan belajar mengajar pun bisa kembali normal, kembali seperti sediakala. Semoga semua anak murid, orangtua dan guru tetap semangat dan selalu menjaga kesehatan ❤
-cds 160720-
*referensi: kutipan dari suara.com
#tantangan2day1
#30harisemangatmenulis
#30harifreewritting
#30haribercerita
#rumbelmenulisipsamkabar
#komunitasipsamkabar