Senin, 10 Mei 2021

Rambo, Kucing Persia si Anggota Baru


Saat ini di rumah kami sejak seminggu lalu memutuskan untuk mengadopsi seekor kucing. Lebih tepatnya yang meminta adalah anak-anak dan ayahnya, suamiku. Sudah sejak lama mereka meminta persetujuanku perihal memelihara seekor kucing, tapi aku tidak begitu bersemangat untuk satu ini. 


Di rumah dinas di Balikpapan ini, sebelumnya kami sudah memelihara ikan Nila, dan sudah beberapa kali juga kami menikmati hasilnya. Ada yang memang dipanen karena sudah besar, namun ada pula belakangan ini yang dipanen paksa karena ikannya mabuk dan mati karena kondisi air kolam yang tidak bagus. Entah kenapa, sepertinya air PDAM di Balikpapan ini memang tidak dapat langsung diperuntukkan mengisi kolam, harus dengan air endapan dari tandon. Tapi, ada juga yang kotor akibat kelalaian suami membersihkan filternya.


Itu sebabnya, aku tidak memberikan persetujuan untuk memelihara kucing di rumah, khawatir akan sulit memeliharanya, belum lagi dengan makanan dan biaya perawatannya. Aku sampaikan bahwa lebih baik memberi makan kucing yang lewat saja, jadi tidak ada kewajiban untuk merawat. Tapi, mereka tetap kekeuh ingin memelihara kucing, personally.


Berbulan-bulan setiap kita sekeluarga membicarakan hal ini, aku memilih untuk menghindari dan mengatakan tidak. Aku bukan tidak suka kucing, tapi aku merasa memang tidak pandai merawat hewan seperti itu. Sampai akhirnya, aku merasa tired of being asked, aku diam dan mamaku yang mendengar anak bungsuku (kembali) merengek meminta persetujuanku mengatakan boleh. Dan akhirnya, ya, mereka mengambil kucing dari seorang teman suamiku.


You know what? Ternyata yang diadopsi itu kucing Persia yang usianya sudah 8 bulan dan sudah besar, yang punya bulu panjang-panjang. Aku sempat komplain dengan anak-anak, karena setahuku yang mau dipelihara kucing masih kecil dengan bulu pendek seperti halnya kucing-kucing kampung lainnya. Aku merasa kucing dengan bulu-bulu panjang begitu akan lebih repot, belum lagi dengan bulu-bulunya yang pastinya bakal rontok jatuh kemana-mana.


Tapi ya mau bagaimana lagi, Rambo, begitu namanya kata mereka, sudah terlanjur diadopsi. Sudah pasti walaupun kucing Persia itu katanya mereka dapat gratis alias diberi oleh teman suami, hal pertama mereka membeli kandang kucing, makanan, pasir untuk buang airnya juga printilan pernak-pernik lainnya.


Menurut informasi yang kudapat dari wikipedia, kucing Persia ini adalah ras kucing domestik yang berbulu panjang dengan karakter wajah bulat dan moncong pendek. Namanya mengacu pada Persia, nama lama Iran, di mana kucing serupa itu ditemukan. Nah, pada umumnya karakter dari kucing persia ini katanya cenderung tenang, serta mempunyai sifatnya yang manja dan akan sering menempel pada pemiliknya. Kucing ini katanya membutuhkan sedikit waktu agar anggota keluarga di rumah bisa menjadi lebih akrab kepadanya. Pantesan! 😎


Kucing Persia ini juga katanya ada beberapa jenis, tergantung ciri-ciri yang dimiliki masing-masing kucing. Rambo ini sepertinya masuk dalam kategori kucing Persia tipe medium, yang mana kaki tidak begitu pendek, hidung juga tidak pesek dan tidak juga mancung. Begitu yang dijelaskan pada hasil googling-an yang kudapat. Karena ada juga tipe flatnose yang hidungnya pesek, ada juga tipe peaknose yang hidungnya rada nyungsep menurutku dan beberapa tipe lainnya.


Ya semoga saja anak-anak dan ayahnya menjaga kepercayaan dan bertanggung jawab memelihara si Rambo. Aku cuma bertindak sebagai pengingat, pengamat, dan sesekali bolehlah ikut bermain dengannya 😊. Semoga saja Rambo betah dan nurut, ya!



#KLIP

#Meike10


Bundles of Stories - Simplicity Writing

Waktu itu Berharga

    Aku menutup buku catatan harianku setelah selesai menuliskan rencana kegiatan untuk esok hari. Ini satu diantara kegiatan di akhir har...