Sabtu, 17 Juli 2021

A Perfect Fit: Find Your Fit

 

Netflix menayangkan film terbaru di tanggal 15 Juli 2021 kemarin. Film ini sudah masuk di daftar tunggu alias playlist-ku beberapa waktu sebelumnya, saat trailernya sudah muncul di platform Netflix.


Film ini bergenre komedi romantis. Tapi sebenarnya menurutku (disclaimer), sisi komedinya tidak terlalu banyak terlihat, lebih banyak menampilkan keromantisan. 


A Perfect Fit, judul yang cukup menarik. Skenario yang ditulis oleh Garin Nugroho ini disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu dengan durasi pemutaran sekitar 112 menit. 


Pemerannya bisa dibilang pas dan menjiwai dengan tokoh ceritanya yang ditampilkan. Mereka antara lain Nadya Arina sebagai Saski, Refal Hady sebagai Rio, Giorgino Abraham sebagai Deni dan Laura Theux sebagai Andra. Pemain senior pun turut serta seperti Christine Hakim, Ayu Laksmi, Mathias Muchus, Unique Priscilla, dan Karina Suwandi.



Pertemuan Tak Terencana

Cerita dimulai dari seorang gadis cantik yang merupakan fashion blogger bernama Saski bertemu dengan seorang peramal. Pertemuan dengan sang peramal membawa Saski bertemu dengan rentetan kejadian yang tidak disangka dan mengubah hidupnya.


Saski bertemu dengan Rio, seorang pengrajin sepatu yang tokonya didatangi oleh Saski dan Andra, sahabatnya. Rio pun ternyata seperti terpesona oleh Saski, seperti merasa jatuh cinta pada pandangan pertama.


Namun pada kenyataannya saat itu, Saski telah bertunangan dengan Rio, seorang anak pengusaha kaya raya di Bali yang berencana akan segera menikah. Bisa dibilang, Saski semacam dijodohkan dengan Rio karena keluarga Rio yang banyak membantu biaya pengobatan ibu Saski.


Pertemuan pertama Saski dengan Rio saat mencari sepatu yang pas untuknya membawanya pada pertemuan-pertemuan berikutnya. 



Mencari Kebahagiaan Diri

Saski merasa nyaman mengenal Rio. Rio mampu membuatnya mengenal sisi dunia yang lain dari dirinya. Yang tidak didapat Saski dari seorang Deni, tunangannya yang arogan dan keras hati.


Saski memiliki perasaan kepada Rio, namun dia sadar bahwa dia sudah bersama Deni. Rio pun merasakan hal yang sama, bahkan sejak awal melihat Saski. 


Rio seorang pengrajin sepatu yang gigih. Ia merasa yakin dengan Saski, namun lagi-lagi kenyataan ada Deni menjadi penghalang, ditambah lagi ibunya berniat menjodohkannya dengan anak sahabatnya.


Hari-hari Saski terasa berbeda bersama Rio yang penuh kelembutan dan santun kepada wanita. Dia membuka mata Saski untuk melihat bahwa dunia ini indah dan jangan menyerah pada keadaan. 


Sementara itu, rencana pernikahan Saski dan Deni pun dalam persiapan. Tak disangka, ada hambatan menyangkut adat istiadat di Bali yang menyangkut hubungan dan pernikahan Saski dan Deni. 


Belum lagi ditambah masalah Deni yang ketahuan bermain dengan perempuan lain di hotel miliknya dan berbuntut pada pertengkaran dengan sang ayah yang akhirnya tahu tingkah laku Deni yang bersedia menikahi Saski karena harta keluarga. Sehingga ayahnya pun marah hebat, dan menyerahkan aset perusahaan kepada adik Deni. Ayahnya pun membatalkan pernikahan Saski dan Deni.


Rencana acara pernikahan Rio dan anak sahabat ibunya Rio pun batal, karena ketidaksiapan hati Rio untuk berpaling dari Saski yang sangat dicintainya. 


Alam seperti berpihak kepada Saski dan Rio, sehingga akhirnya mereka pun bisa bersama. Berjodoh. Bersatu. Akhir yang bahagia untuk dua orang insan yang telah menemukan jodoh yang pas untuk masing-masing.



Keindahan dan Adat Bali

Cerita ini mengambil setting atau latar Bali. Terpampang sebagian budaya Bali juga adat yang masih kental dilakukan masyarakat Bali.


Seperti ditampilkannya budaya saat akan ada upacara adat di Bali, lalu permainan adat Bali, sampai pada adat istiadat untuk  menentukan jodoh dari perhitungan tanggal lahir kedua calon dan juga tradisi membersihkan diri.


Keindahan alam Bali pun disajikan walau hanya sedikit, termasuk daerah di suatu desa dan juga pantai.


Sempat ada ditampilkan acara adat Mapacci dari Makassar, yang merupakan acara untuk mensucikan diri calon mempelai.



Film Romantis nan Puitis

Kenapa aku bilang begitu? Karena menurutku memang ada kalimat-kalimat yang cukup puitis yang diucapkan. Penasaran? Ditonton aja nanti 😊.


A Perfect Fit. Menemukan yang sempurna untuk hidup yang bahagia. Mungkin bukan sempurna lebih tepatnya, tetapi yang 'Pas', yang 'Cocok'. Meskipun untuk mendapatkannya, perlu jalan berliku dahulu dan keyakinan.


Seperti dongeng, tapi bisa jadi memang ada kejadian seperti di film ini 🥰.


Film ini bisa jadi playlist weekend ini, loh. Saksikan di platform Netflix ya!





#reviewfilmchindis

#tulisanchindis

#KLIP

#Julike16


Bundles of Stories - Simplicity Writing

Waktu itu Berharga

    Aku menutup buku catatan harianku setelah selesai menuliskan rencana kegiatan untuk esok hari. Ini satu diantara kegiatan di akhir har...