Jumat, 25 September 2020

Dakon, Mainan Dulu Kala Sampai Sekarang

 Dakon

Mengingat permainan tradisional jaman dahulu yang sering saya mainkan adalah permainan dakon. Dakon juga sering disebut juga permainan congklak. Permainan ini setahu saja berasal dari Jawa, namun ada juga dari beberapa daerah dengan sebutan masing-masing.
Permainan dakon atau congklak ini mengajarkan kita tentang ketekunan, ketepatan, kejujuran, berhitung hingga kesabaran. Pada permainan ini, si pemain harus berusaha untuk mengumpulkan biji sebanyak-banyaknya dengan cara dan aturan dari permainan ini.
Cara memainkan permainan tradisional ini yaitu dengan menggunakan sebuah papan kayu persegi panjang yang mempunyai cekungan minimal empat belas cekungan kecil dan dua cekungan besar di bagian pojok, serta minimal sembilan puluh delapan biji dakon, yang bisa berasal dari kerikil, biji buah sawo, atau cangkang kerang kecil.
Permainan ini biasanya dilakukan dua pemain. Setelah empat belas cekungan tersebut diisi masing-masing tujuh biji dakon, maka permainan bisa dimulai dengan bergantian mengambil biji tersebut lalu dipindahkan dari cekungan kecil ke cekungan kecil yang lainnya dengan menaruh biji di cekungan besar satu (milik sendiri) dan mengabaikan cekungan besar kedua (milik lawan). Dan saat biji yang diputar berhenti cekungan kosong, putaran berhenti.
Dakon atau congklak sampai sekarang masih suka dimainkan. Media bermain dakon pun sekarang ada yang terbuat dari plastik. Saya juga terkadang ikut bermain dengan anak-anak, karena memang permainan ini menurut saya tidaklah membosankan tetapi sangat seru.


*referensi: google



Bundles of Stories - Simplicity Writing

Waktu itu Berharga

    Aku menutup buku catatan harianku setelah selesai menuliskan rencana kegiatan untuk esok hari. Ini satu diantara kegiatan di akhir har...