Satu lagi drama korea yang baru-baru ini juga aku ikuti secara marathon. Iya, karena drama seri ini sudah sejak tahun 2020 lalu, namun aku baru menemukannya di Netflix beberapa pekan ini.
Terus terang saja, aku melipir ke drama korea satu ini setelah tuntas menonton kehangatan dan manisnya cerita pada drama seri Hometown Cha cha cha. Ini karena salah seorang aktornya, Kim Seon-ho bermain juga di drama seri Start Up. Ditambah lagi, aku baru-baru saja tentang aktris Korea yang bernama Bae Suzy yang konon katanya seorang aktris muda yang sangat berbakat.
Drama seri Start Up ini terdiri dari 16 episode yang per episodenya pun bisa dibilang cukup panjang sekitar satu jam lebih. Namun, jika sudah menontonnya, rasanya satu jam itu sebentar saja, bahkan jadi ingin melaju ke episode berikutnya saat itu juga.
Jelas sudah bintang utama pemeran drama seri ini adalah Kim Seon-ho, Bae Suzy, Nam Joo-hyuk, dan Kang Han-na. Maaf kalau aku masih suka keserimpet menyebut dan menuliskan nama-nama orang Korea, karena aku belum terlalu familiar dan bukan bagian dari fans mereka. Okay, empat pemeran utama tadi menjadi sentral cerita di drama ini. Sebut saja Kim Seon-ho berperan sebagai Han Ji-pyeong, Bae Suzy sebagai Seo Dal-mi, Kang Han-na sebagai Seo In-jae/Won In-jae, serta Nam Joo-hyuk sebagai Nam Do-san. Seo Dal-mi dan Seo In-jae/Won In-jae ini adalah kakak beradik.
Kisah drama seri ini dibuka dengan menampilkan dua cerita yang melatarbelakangi keseluruhan kisah ini. Yaitu, tentang kakak beradik Seo yang harus memilih mengikuti ayah atau ibu mereka, dikarenakan sang ibu menginginkan perceraian sebab sang ayah memilih bekerja dengan berusaha sendiri setelah berhenti dari tempat kerja yang merendahkannya.
Kemudian di cerita lainnya, seorang anak remaja, Han Ji-pyeong, yang keluar dari panti asuhan berbekal uang yang santuan, yang akhirnya menumpang di tempat tinggal nenek kakak beradik tadi, tanpa diketahui siapapun kecuali sang nenek tersebut.
Seo Dal-mi kecil merasa kesepian karena ditinggal ibu dan kakaknya. Ia memilih ikut ayahnya dan neneknya. Suatu hari ayahnya pun meninggal karena kecelakaan. Sang nenek yang melihat cucunya sedih dan tak punya teman pun meminta tolong kepada Han Ji-pyeong remaja untuk menulis surat pada Seo Dal-mi kecil bahwa ia ingin berteman. Untuk itu Ji-pyeong mencari nama asal-asalan dan menggunakan nama Nam Do-san, seorang jenius matematika, yang dilihatnya terpampang di sebuah koran. Nenek pun setuju, dan akhirnya mereka pun berbalasan surat, sampai akhirnya Ji-pyeong meninggalkan rumah nenek karena salah paham tentang uang hasil investasi yang dimasukkannya ke rekening sang nenek.
Saat dewasa, Seo Dal-mi tumbuh menjadi seorang yang kuat dan pekerja keras, serta ingin menjadi seorang pebisnis seperti yang ayahnya inginkan saat keluar dari pekerjaannya dahulu karena direndahkan.
Di suatu kesempatan, di Sandbox, sebuah perusahaan besar yang menaungi banyak perusahaan rintisan, saat ada sebuah temu wicara, Seo Dal-mi bertemu dengan Seo In-Jae, kakaknya, yang sudah berganti marga menjadi Won In-jae yang kala itu menjadi pembicara. Sesudah acara itu pun mereka bertemu dan berbicara, bahkan sang kakak mengundang adiknya datang di pesta relasi. Seo Dal-mi berkata bahwa ia sedang merintis bisnis bersama pacarnya, Nam Do-san, dan ia akan datang ke pesta itu, karena tak ingin kakaknya beranggapan bahwa dia salah memilih ikut dengan ayahnya.
Tentu saja ini membuat Dal-mi pusing bagaimana cara menemukan Do-san. Ia pun bercerita kepada neneknya. Sang nenek yang mempunyai andil pada kebohongan surat-surat itu pun merasa bingung dan meminta Dal-mi untuk melupakannya, namun ditolaknya. Dal-mi hanya punya beberapa hari untuk mencari Do-san.
Esok hari sang nenek secara kebetulan pun bertemu Han Ji-pyeong di tempat ia berjualan corn dog, dan akhirnya menceritakan segala kegundahannya serta keinginan Dal-mi. Han Ji-pyeong juga merasa bingung bagaimana harus menemukan Nam Do-san, sementara ia tak kenal. Ia pun meminta rekan kerjanya untuk mencarikannya.
Singkat kata akhirnya mereka bertemu. Nam Do-san datang ke pesta relasi itu setelah berpikir akan permintaan Han Ji-pyeong yang sebelumnya datang meminta tolong pada Do-san dengan menceritakan dan memperlihatkan surat-surat Ji-pyeong menggunakan nama Do-san saat itu.
Semua berjalan lancar, Dal-mi bahkan ibu dan kakaknya yang ditemuinya di pesta percaya bahwa Do-san adalah pebisnis yang sukses. Apalagi Ji-pyeong membantu dengan baik, termasuk meminjamkan baju, mobil dan apartemennya untuk kantor Samsan Tech milik Do-san dan dua kawannya.
Namun akhirnya, terbongkarlah identitas Nam Do-san yang ternyata bukan pebisnis sukses, karena bertemu pada lomba perusahaan rintisan yang akan masuk ke Sandbox. Disitulah Dal-mi mengetahui bahwa Do-san bukan pengusaha sukses, karena In-jae yang juga ikut kompetisi memberitahunya. In-jae juga mengikuti kompetisi Sandbox itu karena telah keluar dari perusahaan tempat ayah tirinya, karena merasa seperti dibuang.
Dal-mi dan In-jae berhasil menjadi salah satu dari 40 orang CEO yang lolos di kompetisi, dan mereka harus mencari tim. Akhirnya Dal-mi memilih Nam Do-san dan kawan-kawannya masuk dalam satu perusahaan, ditambah seorang pengacara yang diminta Dal-mi untuk bergabung. Begitu pula Won In-jae, membuat tim sendiri. Samsan Tech pun berhasil membuat aplikasi NoonGil yang dapat membantu orang tua atau yang kesulitan melihat agar dapat terbantu.
Mereka pun bersaing untuk membuat suatu bisnis perusahaan rintisan. Tim Samsan Tech menjadi juara, setelah mengalahkan teori In-jae company. Mereka pun ditawari akuisisi yang berakibat bubarnya Samsan Tech, sebab seorang dari perusahaan besar 2STO di Silicon Valley, San Francisco, merekrut mereka. Namun setelah tanda tangan kontrak akuisisi dengan pihak 2STO, Dal-mi dan Han-na, partner kerja yang pengacara, tak dibawa oleh pihak 2STO. Han Ji-pyeong yang awalnya ingin menahan, terlambat untuk memberitahu.
Nam Do-san dan dua kawannya berangkat ke Amerika. Seo Dal-mi pu memutuskan hubungan mereka, apalagi sejak tak sengaja mengetahui bahwa sebenarnya yang menulis surat untuknya bukanlah Nam Do-san yang asli, melainkan Han Ji-pyeong. Mereka bertemu di tempat lama, 15 tahun lalu, di kotak surat.
Itu menjadi alasan Dal-mi memutuskan Do-san. Lalu ia memutuskan untuk melamar pekerjaan pada perusahaan In-jae, dan menjadi manajer pemasaran. Perusahaan berkembang, Dal-mi pun mendirikan Cheong-Myeong company dari hasil menjual gerobak corn dog neneknya, ditambah lagi dengan penglihatan nenek yang semakin buruk. Ibu Seo Dal-mi dan Won In-jae pun akhirnya tinggal di rumah neneknya setelah keluar dan tak mau tinggal lagi dengan suami barunya, yaitu ayah tiri In-jae.
Tiga tahun kemudian mereka bertemu disaat situasi tegang, dimana data perusahaan Dal-mi dan In-jae diretas. Do-san dan kawan-kawan membantu memulihkannya. Kedatangan Nam Do-san yang awalnya hanya liburan, berganti menjadi kembali ke Korea dan menetap untuk membuat bisnis. Akhirnya Samsan Tech pun diminta masuk ke In-jae company atas permintaan In-jae kepada Dal-mi.
Tentu saja, ini sedikitnya jadi ancaman untuk Han Ji-pyeong yang ternyata juga menyukai Seo Dal-mi. Namun akhirnya, ia tahu, Dal-mi memilih Do-san, dan Ji-pyeong pun merelakannya. Seo Dal-mi memutuskan untuk menikah dengan Nam Do-san, mereka pun sukses. Won In-jae mencabut hak adopsi dan mengganti kembali marganya menjadi Seo In-jae.
Drama seri ini berakhir bahagia dan menginspirasi. Ada pelajaran berharga pula yang bisa didapat dari serial ini menurutku. Diantaranya adalah seperti:
Bahwa daripada menyesali sebuah keputusan, lebih baik berusaha bangkit untuk memperlihatkan kebaikan dan kesuksesan di masa sekarang dan masa depan.
Bahwa sesekali berlayar tanpa peta itu boleh, karena kita tak akan pernah tahu kemana kapal akan membawa kita berlabuh.
Bahwa cinta tak selamanya harus memiliki, karena melihat orang yang disukai dan dicintai bahagia, terkadang bisa membuat diri bahagia.
Bahwa jika ada yang merendahkan kita, jangan mudah rapuh, tapi berusaha dan tunjukkan kemampuan usaha kita meraih sukses.
Kira-kira seperti itulah yang kudapat dari drama seri ini. Lagu soundtrack yang disajikan pun bagus-bagus, bahkan salah satunya ada yang dibawakan oleh Bae Suzy sendiri. Ini drama yang penuh semangat dari anak muda sampai orang tua dalam meraih sesuatu kebahagiaan dan kesuksesan.
So, aku sendiri, sebagai seseorang yang masih sangat awam dengan perdrakoran, cukup senang dan merasa tak sia-sia marathon nonton drama seri Start Up ini, serial Korea ketiga yang berhasil kutonton dengan tuntas 😊, karena selain aktor dan aktrisnya pastinya bagus, ceritanya pun menarik dan menyentuh. Mianhae kalau ada yang belum dan kurang sesuai, ya 🙏🏻🥰
#KLIP2021
#Novemberke16
#tulisanchindis