Minggu, 06 Juni 2021

Rentang Kisah: Sebuah Kisah Nyata Inspiratif


Rentang Kisah. Sebuah judul film yang baru kemarin aku tonton. Jika tidak salah, film ini diproduksi tahun 2020 oleh rumah produksi Falcon Pictures. Ternyata ini adalah sebuah film yang diangkat dari kisah nyata, yaitu pengalaman pribadi dari seorang gadis bernama Gita Savitri Devi selama berada di Jerman untuk menuntut ilmu alias kuliah.


Kisah nyata ini sudah terlebih dahulu dibukukan menjadi sebuah novel di tahun 2017. Cukup banyak antusias dari novel ini, sehingga mungkin ini sebabnya diadaptasikan menjadi sebuah film, juga menggunakan judul yang sama.


Film Rentang Kisah ini disutradarai oleh Danial Rifki dan berdurasi sekitar 98 menit. Para pemain utamanya antara lain Cut Beby Tsabina, Bio One, Junior Roberts, Cut Mini, Donny Damara. Cut Beby Tsabina dan Bio One inilah yang dipilih untuk memerankan tokoh Gita dan Paul (yang ternyata di kehidupan sebenarnya, sekarang telah menjadi suami Gita). Sementara Cut Mini dan Donny Damara didaulat menjadi ibu dan bapak dari Gita.


Di awal film, kita akan disuguhkan cerita tentang bapak Gita yang pergi ke Amerika untuk bekerja, disaat Gita masih kecil dan adiknya masih bayi. Lalu dengan sekejap kita diajak berpindah ke beberapa tahun kemudian, dimana Gita sudah beranjak remaja dan lulus dari SMA. Ibu dan bapak Gita menginginkan agar ia kuliah di Jerman, karena cita-cita orang tuanya adalah menyekolahkan anaknya di tempat yang terbaik.


Gita yang sempat bingung mengapa harus kuliah di Jerman karena merasa keluarga mereka bukan berasal dari keluarga yang kaya, akhirnya menuruti untuk berangkat ke Jerman. Gita teringat dengan kata-kata sang bapak yang mengatakan bahwa "Tuhan menciptakan dunia amat besar, lalu masa kamu bakalan diem di rumah aja." Itulah yang kemudian juga menjadi motivasi Gita untuk berkuliah di Jerman.


Saat Gita pertama kali ke Jerman, semua kondisi terutama di keluarga, dalam keadaan baik. Usaha katering yang dijalankan ibunya lancar, dan sang bapak juga masih bekerja. Namun sayang, hal itu tidak berlangsung lama, sebab saat Gita tengah berkutat dengan perkuliahannya, bapaknya kehilangan pekerjaan dan usaha katering ibunya juga sedang kurang baik. 


Uang yang biasanya dikirimkan untuk Gita menjadi tidak selancar seperti biasanya. Gita merasa stress dan bingung, ditambah lagi memikirkan jadwal kuliah yang padat dan materi yang susah juga semakin rumit. Gita  sempat merasa putus asa dan menyerah, dan ingin pulang ke Indonesia. 


Pada masa-masa itu, Gita pun bertemu dengan Paul dan semakin lama mereka semakin dekat. Mereka saling berbagi cerita dan support, yang sampai akhirnya Gita bisa mendampingi Paul untuk mengenal agama, dan kemudian mengucap dua kalimat syahadat.


Tak cuma Paul, Gita cuma menemukan beberapa teman lainnya, selain teman yang sekelas dengannya di kampus. Di saat sedang bergelut dengan kiriman uang yang menipis, Gita dan teman-teman barunya pun bekerja di salah satu tempat makan Indonesia, agar dapat bertahan hidup di negara orang.


Gita lulus dari kuliah, dan dia pun berkeinginan untuk menjumpai sang bapak di Amerika karena sangat merindukannya. Hari yang ditunggu tiba, Gita berangkat. Tak pernah Gita mengetahui apa pekerjaan bapaknya di Amerika selama ini, hingga detik ia memaksa ikut bapaknya bekerja dan akhirnya mengetahui bahwa bapaknya bekerja di sebuah tempat makan milik warga asli, sebagai waiter. 


Begitu sedihnya Gita mengetahui hal ini, bahwa betapa besar perjuangan bapaknya di Amerika bekerja demi mewujudkan hal yang terbaik untuknya dan keluarga, ibu dan adiknya juga. Gita pun berhasil membujuk bapaknya untuk berhenti bekerja dan mereka kembali pulang ke Indonesia, bertemu dengan ibu dan adiknya.


Masya Allah, film ini inspiratif sekali. Aku terharu dengan pengalaman sang penulis. Betapa ia bertahan hidup di negara orang tanpa keluarga disampingnya. Namun doa dan dukungan moril dari ibu dan bapaknya tak pernah putus menyemangati. Kemudian bagaimana Gita mencari ketenangan atas kegelisahan dirinya, dengan berteman dan bergabung dengan komunitas muslim.


Dari film ini, aku bisa mengambil beberapa poin yang bisa menjadi pelajaran untukku sendiri juga anak-anakku kelak, diantaranya:

  • Membangun komunikasi yang baik antara orangtua dan anak, di dalam keluarga, sangatlah penting. Saling support, percaya dan mendoakan.

  • Jangan lekas menyerah pada keadaan, karena kita masih punya Allah, tempat kita memohon, meminta dan berdoa agar diberi kemudahan.

  • Jika ingin bersedekah, janganlah setengah-setengah. Jika kita memberi makan orang lain, insha Allah anak kita tidak akan pernah kekurangan.

  • Tidak perlu hanya terus-menerus melihat kelebihan dan kesenangan orang lain. Hargai dan sayangi diri sendiri, jangan hanya meratapi kekurangan dan kesusahan. Bersyukur.

  • Orangtua pasti akan berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi anaknya.


Gita adalah satu contoh dari sekian banyaknya remaja lain yang menginspirasi. Apa yang menjadi pengalaman hidupnya sangatlah menyentuh. Karyanya dengan Paul juga banyak terlihat di media sosia Instagram maupun Youtube.


So, Film Rentang Kisah ini memang patut ditonton, boleh juga kalau mau sambil membaca novelnya 😊 (sambil berandai-andai berada di Berlin dan Hamburg 😍).



Referensi:

Film Rentang Kisah

Wikipedia

Google pic



#reviewfilmchindis

#tulisanchindis

#KLIP

#Junike6



Bundles of Stories - Simplicity Writing

Waktu itu Berharga

    Aku menutup buku catatan harianku setelah selesai menuliskan rencana kegiatan untuk esok hari. Ini satu diantara kegiatan di akhir har...